Beranda

RESEARCH

Weekly Highlight

21 Mei 2018

Weekly Analysis 21 Mei - 25 Mei 2018

Selama sepekan lalu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar –173.5 poin atau –2.91% ke level 5,783.3 Tercatat bahwa Net Sell investor Asing dalam seminggu sebesar  Rp3.4  triliun. IHSG diwarnai sentimen dalam negeri dimana BI telah menaikan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo (BI 7-DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%. Kenaikan suku bunga tersebut sepertinya belum mampu mempengaruhi pelemahan nilai tukar Rupiah yang dikarenakan pengaruh faktor eksternal lebih dominan yakni kenaikan yield AS yang lebih tinggi.  Pada sepekan ini dalam jangka menengah, IHSG telah break support pada downtrend, kemungkinan IHSG masih akan terjatuh seiring dengan tekanan dari ekspektasi kenaikkan suku bunga acuan global dan nilai tukar rupiah terhadap USD yang semakin undervalued.Kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam range 5,662-5585

Wall Street bergerak melemah –116.1 atau –0.47% di level 24,715. Pelemahan Wallstreet sejalan dengan kenaikan imbal hasil Treasury 10 tahun AS yang ditutup pada 3,11%, tingkat imbal hasil tertinggi selama hampir tujuh tahun. Selain itu laporan ekonomi menunjukan angka pengangguran Amerika Serikat turun ke level terendah, Kondisi tersebut mengindikasi menguatnya inflasi memperbesar kemungkinan kenaikan suku bunga Fed. Wall Street pun masih dibayangin oleh negosiasi perdagangan Amerika Serikat dan China.

Bursa Asia pada pekan lalu bergerak mixed. Bursa Asia bergerak ditengah- tengah  gagalnya  pertemunya Korea Utara dan Korea Selatan. Pergarakan Bursa Asia masih menunggu hasil negosiasi dagang Amerika Serikat dan China, yang membuat pelaku pasar wait and see. Harga komoditas mayoritas bergerak menguat. Penguatan paling besar adalah Nikel yang naik +395 point atau 4.94%, berikutnya adalah Batubara naik sebesar +2.6 atau +2.56% hal ini adalah harga tertinggi sejak lima tahun lalu. Permintaan Batubara dari China naik seiring negara tersebut belum siap beralih kebahan bakar lain selain Batubara. Berikutnya perlemahan terjadi pada Emas dimana melemah sebesar –36.1 atau –2.72%

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group