Ketidakpastian nasib paket stimulus Nancy Pelosi sehari menjelang deadline mendorong turun cukup tajam DJIA sebesar -1.44% semalam berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Selasa ini ditengah kejatuhan harga Oil -0.17%, Nikel -0.11% & CPO -2.84%. Dilain pihak, sentimen positif untuk IHSG datang dari penguatan EIDO +0.33% serta menguatnya harga beberapa komoditas seperti: Coal +1.13%, Timah +1.4% & Gold +0.21% sehingga berpotensi mendorong naik saham dibawah komoditas tersebut.
IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,087 - 5,172 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah ANTM BBNI BSDE PGAS INCO BBRI CTRA WIKA ASII SMRA
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan senin kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat +0.64%lalu Indeks Shanghai ditutup melemah -0.71%dan Indeks Kospi ditutup menguat sebesar +0.22%. Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -1.44% di level 28,195 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar -1.63%. Wall Street ditutup melemah dikarenakan ketidakpastian stimulus yang belum mencapai kata sepakat hingga batas waktu di hari selasa ini ditengah kasus Covid-19 di AS yang semakin meningkat. Dari pasar komoditi, harga Coal menguat +1.78% harga Tinmenguat +1.75% dan harga CPO melemah -3.25%
Pada perdagangan 19 Oktober IHSG ditutup menguat sebesar +0.45% kelevel 5,126 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup melemah membawa kabar buruk untuk perdagangan hari ini ditengah ketidakpastian stimulus fiskal AS, dari eropa masih terkait lonjakan kasus Covid-19 yang membuat khawatir investor, terakhir dari rilis data ekonomi suku bunga kredit dasa China dengan jangka waktu 1 tahun dan 5 tahun dan indeks harga rumah secara tahunan pada periode September 2020 di China, dan di Eropa akan rilis data transaksi berjalan periode Agustus 2020.
