Beranda

RESEARCH

Monthly Highlight

23 Maret 2020

Early Bird 23 March 2020

Setelah selama minggu lalu IHSG turun tajam -14.52% disertai Net Sell Asing sebesar Rp -2.46 triliun, masuk diawal pekan Senin, probabilitas IHSG akan kembali turun semakin besar diawal pekan, Senin menyusul jatuhnya DJIA jumat pekan lalu sebesar -4.55% dan EIDO turun -3.01% ditengah semakin bertambahnya jumlah korban tewas secara global akibat Covid-19 mencapai 14,616 orang dan yang terjangkiti mencapai 336,838 orang per 22 Maret, dimana penyebaran Covid-19 yang paling cepat dan mengerikan terjadi di Italy yang telah menjangkiti sekitar 59,138 orang dan telah menewaskan 5,476 orang (sehari korban tewas naik +651 orang) dan di AS sendiri sudah menjangkiti 33,546 orang dengan jumlah yang tewas 419 orang, sementara di Indonesia sudah menjangkiti 514 orang dengan jumlah yang tewas 48 orang. (Worldometers Info).Disamping itu, turunnya sebagian indeks Bursa Asia Senin pagi seperti: ASX -7.16%, Kospi -6.23%, STI -6.50% juga berpotensi menjadi sentimen negatif bagi kejatuhan IHSG untuk hari ini. Lebih lanjut, jatuhnya harga komoditas seperti:  Oil -8.68%, Timah  -0.67%, CPO -2.38% ditengah turunnya Dow Futures sebesar -932 poin (-4.89%) juga menjadi  sentimen negatif bagi jatuhnya IHSG Senin ini. Mengetahui IHSG berpeluang kembali turun, ditengah secara valuasi banyak saham menjadi sudah semakin sangat attractive, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy on Weakness maka dapat fokus atas saham super defensive dari Sektor Bank, Konsumer, Telko, FMCG, Batubara dan Rokok dalam perdagangan Senin ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 4,139 - 4,232 adapun saham - saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BBCA ICBP TLKM UNVR PTBA INDF SMGR HMSP ADRO GGRM.

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariasi. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan jumat kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat +5.05% lalu indeks Shanghai ditutup menguat sebesar +1.61% dan Indeks Kospi ditutup melemah sebesar -6.35  Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -4.55% di level 19,173 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar -4.34%. Wall Street ditutup melemah dikarenakan masih dari COVID-19 yang semakin menyebar diberbagai negara, termasuk di AS yang sudah lebih dari 26,000 orang positif COVID-19, serta korban meninggal 340 orang dan yang sembuh 176 orang, hal ini membuat pemerintah setempat memberlakukan pembatasan aktivitas di berbagai daerah di AS. Di samping itu, pasar komoditi, harga Emas menguat +1.37%, harga Minyak mentah WTI Crude Oil melemah -11.06% dan harga CPO menguat +2.95%.

 

Pada perdagangan 20 Maret, IHSG ditutup menguat sebesar +2.18% kelevel 4,194 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya wabah COVID-19 yang masih membuat khawatir pelaku pasar, sebab belum adanya kepastian kapan wabah virus ini bisa berakhir, sementara sudah semakin banyak yang terjangkiti dan jumlah korban yang semakin bertambah, sentimen yang perlu dicermati yakni melemahnya bursa Wall Street pada perdagangan jumat kemarin dan Dow Jones Futures yang sudah ambrol -5% pada pagi ini, terakhir investor masih menanti stimulus lain yang akan dikeluarkan pemerintah RI  melihat semakin terpuruknya perekonomian saat ini.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group