Nampaknya ada peluang IHSG melanjutkan penguatannya dalam perdagangan Rabu ini menyusul naiknya EIDO sebesar+2.48% disertai naiknya beberapa harga komoditas diantaranya: Oil +2.50%, Gold +0.05%, Nikel +0.59% & Timah +0.19% ditengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Corvid19, dimana dihari Selasa ada penambahan sekitar +2,447 orang (naik +1.57%) terjangkit Corvid* sehingga sejauh ini korban terjangkiti Corvid19 mencapai 157,859 orang dengan penambahan korban tewas dihari Selasa sebanyak +99 orang (naik +1.46%) sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 6,858 orang, menuju 7,000 orang tewas dalam waktu dekat ini (Fatality Rate sebesar 4.34%). (Worldometers Info)
IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,297 - 5,383 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah GGRM SMRA INDF RALS AKRA CTRA BBRI SMGR ICBP TBIG
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariasi. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan selasa kemarin. Indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar -0.26%, lalu indeks Shanghai ditutup melemah -0.36% dan Indeks Kospi ditutup menguat +1.58%. Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -0.21% di level 28,248 hal ini berbeda dengan penguatan S&P 500 sebesar +0.36%. Wall Street ditutup bervariasi dikarenakan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen AS yang turun ke level 84.8 pada bulan Agustus dibandingkan bulan Juli yang tercatat di level 91.7 Dari pasar komoditi, harga CPO melemah sebesar -1.77% harga Emasmelemah -1.69% dan harga Minyak Mentah WTI Crude Oil menguat +1.71%.
Pada perdagangan 25 Agustus IHSG ditutup menguat sebesar +1.17% kelevel 5,338 Sentimen penggerak pasar hari ini diantara nya bursa saham AS yang ditutup bervariasi membawa sentimen negatif untuk perdagangan hari ini, serta menanti dari pidato Gubernur The Fed yang akan memberikan tanggapan terhadap perekonomian AS, ditambah lagi kerusuhan di Wisconsin AS akibat isu rasial kulit hitam yang kembali terulang menambah kabar negatif lainnya, dari dalam negeri terdapat penundaan stimulus subsidi gaji selama 4 bulan sebesar Rp2.4 juta kepada pemilik BP Jamsostek.
