Indeks Dow Jones kembali menguat cukup tajam dihari ke 4 sebesar +542.5 (+1.34%) sehingga selama 4 hari berturut-turut DJIA menguat sangat tajam sebesar +1888.4 poin (+6.34%) dimana penguatan berpotensi menjadi pendorong penguatan IHSG menuju level 5300 dalam perdagangan Jumat ini. Dilain pihak, IHSG selama 4 hari baru mengalami kenaikan sebesar +132.07 poin (+2.6%) seiring sudah resminya Indonesia masuk dalam resesi dan belum jelasnya hasil pilpres di AS. Lebih lanjut, peluang IHSG berlanjut menguat Jumat ini juga didorong oleh naiknya harga komoditas seperti: Coal +1.40%, Nikel +0.99%, Timah +0.19% & CPO +1.81% sehingga berpotensi mendorong naik saham dibawah komoditas tersebut. Dilain pihak, setelah beberapa hari lalu orang yang terjangkit Covid19 berada dilevel 2000-an kemudian Rabu naik dilevel 3000-an, Kamis kembali meningkat orang yang terjangkit Covid19 di level 4000-an. Apakah itu artinya sewaktu liburan sampel yang diambil berkurang dan ketika usai liburan sampel yang diambil kembali meningkat dan secara bersamaan orang terkena Covid19 juga kembali meningkat.
IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,215 - 5,300 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BBRI SMGR ICBP ACES TLKM JPFA BBCA ASII BMRI BRIS
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak menguat. Bursa saham benua kuning bergerak menguat pada perdagangan kamis kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +3.25%,lalu Indeks Shanghai dan Indeks Kospi masing-masing ditutup menguat +1.30%dan +2.40%.Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +1.95% di level 28,390 hal ini sejalan dengan penguatan S&P 500 sebesar +1.95%. Wall Street ditutup menguat ditengah perkembangan pemilu AS yang saat ini masih diungguli oleh Joe Biden. Dari pasar komoditi, harga CPO menguat +1.50% harga Nickelmenguat +1.40% dan harga Minyak Mentah WTI melemah -0.92%
Pada perdagangan 5 November IHSG ditutup menguat sebesar +3.04% kelevel 5,206 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup menguat membawa kabar positif untuk hari ini, selain itu masih dari pemilu AS yang hasil sementara masih diungguli oleh Joe Biden, selain itu keputusan dari The Fed untuk menahan suku bunga nya, dan kabar dari Resesi Indonesia menajdi sentimen negatif ditengah rilis nya laporan keuangan emiten kuartal III-2020 yang masih dinanti pasar.
