Penandatanganan perjanjian perdagangan jilid 1 antara AS dan China untuk menyelesaikan sengketa tarif dimana China berjanji untuk membeli produk pertanian AS serta barang dan jasa lainnya senilai lebih dari US$200 miliar selama 2 tahun, meningkat dari pembelian pada tahun 2017 senilai US$ 186 miliar menjadi katalis DJIA menguat semalam sebesar +0.31%, melewati level pertama kali diatas 29,000, berpotensi menjadi pendorong IHSG untuk rebound dalam perdagangan Kamis ini. Disamping itu naiknya harga beberapa komoditas seperti: Nikel +3.28%, Emas +0.56% & Timah +0.44% semalam ditengah naiknya Bursa Asia Kamis pagi seperti: Nikkei, STI, Kospi & Shanghai juga berpotensi sebagai pendorong reboundnya IHSG. Mengetahui IHSG berpeluang rebound hari ini, kami antusias merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Kimia/Energi, Pakan Ternak Ayam, Retail, Rokok, Logam, Investasi dan Bank dalam perdagangan Kamis. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,229 - 6,321 adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah JPFA RALS ITIC PSAB DMAS BRPT ACES CPIN SRTG BBRI.
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan rabu kemarin. Indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar -0.39%, lalu Indeks Shanghai ditutup melemah sebesar -0.54% dan Indeks Kospi ditutup stagnan di level 2,231 Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.31% di level 29,030 hal ini sejalan dengan penguatan S&P 500 sebesar -0.19%. Wall Street ditutup menguat dikarenakan telah ditandatangani nya kesepakatan dagang AS dan China, walaupun masih tidak sesuai harapan mengenai penghapusan tarif, kesepakatan fase I meliputi pembelian produk AS oleh China pada produk pertanian, energi, manufaktur, dan jasa. Di samping itu, pasar komoditi, harga tin yang menguat +0.11%, harga nickel menguat +3.24% dan harga Coal yang juga mengalami pelemahan -0.42%.
Pada perdagangan 15 Januari, IHSG ditutup melemah sebesar -0.66% kelevel 6,283 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya penandatangan kesepakatan dagang AS dan China menjadi perhatian utama pasar, walaupun sudah disepakati fase pertama ini, namun masih menimbulkan banyak pertanyaan dari aspek pelaksanaan, lalu tepat pada hari penandatanganan, Pasal Pemakzulan Presiden Trump resmi diajukan ke Senat AS, sehingga pengadilan akan berlangsung secepatnya pekan depan, dari domestik investor perlu memperhatikan data rilis hasil survey Bank Indonesia kuartal IV-2019.
