Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

20 November 2019

Early Bird 20 November 2019

Faktor jatuhnya DJIA semalam sebesar -0.36% menyusul statement dari Presiden Trump akan menaikan tariff jika tidak tercapai kesepakatan perdagangan serta turunnya harga komoditas seperti: Oil -3.05%, Nikel -0.93%, Tin -0.56% dan Coal -0.1% menjadi sentimen negatif untuk perdagangan hari ini. Disamping itu turunnya sebagian Bursa Asia pagi ini turut menyumbang sentimen negatif untuk perdagangan Rabu ini. Mengetahui IHSG berpeluang terkena profit taking Rabu ini, kami tetap antusias merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Bank, Kimia/Energi, TI, Pakan Ayam, Konsumer dan Properti untuk perdagangan dihari Rabu. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,105 - 6,197 Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah  BBRI BRPT BBTN MTDL CPIN NFCX JPFA DKFT SSIA PZZA.

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan selasa kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +1.55%, lalu Indeks Shanghai menguat +0.85% sedangkan indeks Kospi melemah sebesar -0.51%. Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -0.36% di level 27,934.02 hal ini sejalan dengan pelemaham tipis pada S&P 500 sebesar -0.06%. Wall Street ditutup bervariatif karena perang dagang meningkat setelah Presiden AS mengancam akan menaikan tarif impor dari Tiongkok, serta perkiraan penjualan ritel yang lemah  pada peranan pertumbuhan ekonomi AS. Di samping itu, pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  melemah -3.23% ke USD 55.21 per barel dan kembali melemahnya secara berturut-turut harga Nickel sebesar -1.04% menjadi USD 14,690.

 

Pada perdagangan 19 November, IHSG ditutup menguat sebesar +0.48% kelevel 6,152. Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya pergerakan bursa Wall Street yang bervariatif dari dampak belum jelasnya hubungan AS-China, lalu dari pergerakan dolar AS yang cendrung menguat, selanjutnya dari penurunan harga minyak mentah ke level USD 55,24/barel,  serta dampak dari efek positif penurunan suku bunga LPS diperkirakan masih ada di bursa saham yang tentunya akan menguntungkan indeks sektor properti dan perbankan.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group