Walaupun IHSG sepanjang minggu lalu menguat sekitar +1.40% disertai Net Buy Asing sebesar Rp 5.89 triliun, diawal pekan ini IHSG diperkirakan akan melanjutkan kenaikannya didorong sentimen positif penguatan DJIA +0.28%, Nikel +2.02%, Timah +0.07% serta CPO +1.68%. Menguatnya indeks beberapa Bursa di Asia Senin pagi ini seperti: Nikkei, Hangseng serta penguatan Rupiah dan berlanjutnya aksi beli investor asing berpeluang turut menjadi kontributor untuk penguatan IHSG Senin ini. Mengetahui IHSG berpeluang menguat hari ini, kami semakin semangat merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Technology Services, Kimia/Energi, Logam, Infrastruktur, Telko, Properti dan Rokok untuk perdagangan Senin ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,233 - 6,326 adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah MFMI BRPT INCO PGAS AKRA EXCL BSDE TLKM HMSP MDKA.
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak ….. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan jumat kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +0.25%, lalu Indeks Shanghai dan Indeks Kospi ditutup melemah masing-masing -0.40 dan -0.14%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.28% di level 28,455 hal ini sejalan dengan penguatan pada S&P 500 sebesar +0.49%. Wall Street ditutup menguat dikarenakan pasar menghiraukan pemakzulan Trump oleh DPR AS, kemungkinan Trump akan dilengserkan probabilita nya terbilang kecil, pasalnya segala rancangan undang-undang di AS harus mendapatkan persetujuan dari DPR dan Senat AS, dimana dominan anggota Senat diisi dari partai Republik. Di samping itu, pasar komoditi, harga nikel yang menguat +2.51%, harga minyak mentah WTI Crude Oil melemah -1.27% dan harga CPO menguat +1.54%.
Pada perdagangan 20 Desember, IHSG ditutup menguat sebesar +0.55% kelevel 6,284 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya sentimen bursa AS yang menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin, hubungan AS-China pada kelanjutan kesepakatan damai dagang, proses pemakzulan Trump yang masih belum direspon oleh para pelaku pasar, selanjutnya dari sentimen dari perkembangan Brexit yang perlu diperhatikan oleh para investor.
