Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

24 Juli 2019

Early Bird 24 Juli 2019

Kick-off release laporan keuangan emiten kuartal 2/2019 yang tidak begitu menggembirakan disertai turunnya EIDO, Nikel, Timah, Emas & Coal menjadi faktor pemberat untuk perdagangan dihari Rabu ini. Dilain pihak, naiknya DJIA yang nyaris mendekati level tertingginya kembali, menguatnya harga minyak mentah dunia setelah AS kembali menembak jatuh drone milik Iran serta naiknya CPO dan Bursa Asia pagi ini menjadi katalis yang dapat meredam kejatuhan IHSG tidak terlalu dalam jika mengalami penurunan. Mengetahui cukup berimbangnya antara faktor pemberat dan pendorong IHSG Rabu ini, kami merekomendasikan untuk trading atas saham-saham di Sektor Konsumer, Properti, Retail, Infrastruktur dan Logam. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,356 - 6,450. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah CTRA FOOD SMRA BBTN SSIA ACES EXCL INDY MYOR INCO.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak menguat. Bursa saham benua kuning bergerak menguat pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup menguat sebesar +0.95%, Indeks Hang Seng menguat sebesar +0.34%, diikuti oleh Indeks Shanghai dan Indeks Kospi yang masing-masing menguat sebesar +0.45% dan +0.39%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.65% ke level 27,349,  penguatan tersebut seiring dengan penguatan pada S&P 500 (+0.68%). Pelaku pasar nampak confidence tercapainya negosiasi dagang AS-China ditengah respon AS terhadap pemenuhan janji China akan membeli produk pertanian AS dengan melonggarkan sanksi bagi Huawei dan diprediksikan akan terselenggaranya perundingan pekan depan. Sebagai pendorong penguatan di Wall Street, saham Coca Cola dan United Technologies mengalami penguatan masing-masing sebesar +6.00% dan +1.5% setelah rilis laporan kinerja keuangan kuartalan diatas ekspektasi. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  menguat +0.98% ke USD 56.77 per barel.

Pada perdagangan 23 Juli, IHSG ditutup  melemah sebesar –0.46% kelevel 6,404. Sejalan dengan hal tersebut investor portofolio membukukan net sell sebesar IDR  31 Miliar. Potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh ECB dan The Fed masing-masing sebesar 10 bps dan 25 bps menjadi katalis positif pergerakan harga di bursa saham.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group