Dua hari menjelang penutupan perdagangan diakhir tahun 2019, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya Jumat ini seiring penguatan DJIA sebesar +0.37% disertai kenaikan beberapa harga komoditas seperti: Oil +0.82%, Gold +0.76% dan CPO +1.83% kemarin. Naiknya EIDO +0.23% ditengah apresiasi nilai tukar Rupiah dan menguatnya sebagian Bursa Asia pagi ini menjadi tambahan katalis bagi penguatan IHSG Jumat ini. Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan kenaikannya hari ini, kami semakin bersemangat merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor CPO, Retail, Infrasruktur, Logam, Properti dan Konstruksi untuk perdagangan Jumat ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,268 - 6,361 adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah ERAA BWPT AKRA LSIP ADRO MARK MDKA ANTM WIKA BSDE.
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan kamis kemarin. Indeks Hang Seng tidak diperdagangkan pada kamis keamrin masih berada di level 27,864 lalu Indeks Shanghai ditutup menguat tipis sebesar +0.85% dan Indeks Kospi ditutup melemah tipis +0.21%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.37% di level 28,621 hal ini sejalan dengan penguatan pada S&P 500 sebesar +0.51%. Wall Street ditutup menguat dan mencatatkan rekor tertinggi dikarenakan langkah damai dagang antara AS-China yang membaik dengan langkah China yang membuka perekonomiannya akan menurunkan bea masuk produk impor awal tahun depan seperti daging babi beku, alpukat beku, hingga beberapa barang lainnya. Di samping itu, pasar komoditi, harga minyak mentah WTI Crude Oil yang menguat +1.92%, harga coalmenguat +1.06% dan harga CPO yang menguat +2.34%.
Pada perdagangan 26 Desember, IHSG ditutup menguat sebesar +0.21% kelevel 6,319 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya perdagangan bursa Wall Street yang mengalami penguatan pada perdagangan hari kemarin, kesepakatan dagang antara AS-China yang diberitakan bahwa China akan menghapuskan tarif bea masuk impor beberapa produk, serta sentimen window dressing akhir tahun 2019 yang terlihat sudah mulai memasuki pasar domestik.
