Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

03 Oktober 2019

Early Bird 3 Oktober 2019

Walaupun IHSG sudah turun 4 hari berturut-turut, nampaknya kejatuhan IHSG tersebut belum akan berhenti, bahkan bukan mustahil IHSG bisa berada dibawah dibawah level 6,000, menyusul kembali terjun bebasnya Indeks Dow Jones (DJIA) sebesar -494.42 poin (-1.86%), sehingga selama 2 hari DJIA turun tajam -838.2 poin (-3.2%), akibat dimulainya Trade War antara AS dan Uni Eropa serta mengecewakannya data ADP National Employment Report yang menunjukkan bahwa pembayaran gaji bulan Agustus lebih rendah dari perkiraan awal sehingga menambah kekhawatiran atas kontraksi manufaktur yang mencapai level terendah dalam 10 tahun terakhir. Disamping itu, jatuhnya harga Oil -2.78%, EIDO -1.57%, CPO -1.22%, Coal -1.71% serta tajamnya kejatuhan Bursa Asia pagi ini, seperti: Nikkei -2.1%, Shanghai -0.92%, Kospi -1.85%, STI -0.89% menambah langkah terjal bagi IHSG untuk kembali terpeleset. Mengetahui beratnya langkah IHSG hari ini, kami merekomendasikan untuk trading harian atas saham di sektor TI, Energi, Kimia, Properti, Infrastruktur, Retail Konsumer dan Retail untuk perdagangan dihari Kamis ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,985 - 6,076. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah NFCX SSIA BRPT TBIG DMAS INDF ACES PGAS MYOR EXCL.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup melemah sebesar –0.49%, diikuti oleh Indeks Hang Seng dan Indeks Kospi melemah masing-masing sebesar –0.19% dan –1.95%. Di sisi lain, Dow Jones ditutup melemah sebesar –1.86% ke level 26,079, pelemahan tersebut seiring dengan pelemahan pada S&P 500 (-1.79%). Wall Street ditutup melemah sejalan dengan kekhwatiran pelaku pasar akan munculnya babak baru perang dagang ditengah pengenaan bea masuk oleh AS bagi importasi produk Uni Eropa hingga US$ 11 miliar setelah kemenangan AS pada sidang WTO atas gugatan pemberian subsidi oleh Uni Eropa kepada Airbus sehingga meninmbulkan persaingan tidak sehat dengan perusahaan pembuat pesawat lainnya seperti Boeing yang menyebabkan AS menderita kerugian hinga US$ 7,5 miliar per tahun. Sebagai pemberat, rilis data ketenagakerjaan ADP  yang mencatat penciptaan lapangan kerja di AS per Sep-19 sebesar 135.000, menurun dibandingkan bulan sebelumnya 157.000 dan konsensus sebesar 140.000 semakin menambah kekhawatiran pelaku pasar akan meningkatnya risiko resesi di AS setelah sebelumnya rilis data aktivitas manufaktur (PMI) AS menyentuh level terendah dalam satu dekade terakhir. Selain itu, memanasnya tensi di Semenanjung Korea seiring peluncuran misil balistik yang diduga berasal dari kapal selam Korea Utara dapat memengaruhi pergerakan bursa Asia pada perdagangan hari ini. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  melemah –1.83% ke USD 52.64 per barel.

Pada perdagangan 2 Oktober, IHSG ditutup melemah sebesar –1.35% kelevel 6,055 meskipun investor asing tercatat melakukan aksi net buy dengan nilai mencapai Rp  788 miliar.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group