Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

30 September 2019

Early Bird 30 September 2019

Setelah selama sepekan lalu IHSG turun sebesar -0.55% disertai Net Sell Asing sebesar Rp -1.98 triliun, diawal mingu ini langkah IHSG masih akan berat seiring jatuhnya DJIA -0.26%, Oil -0.43%, Gold -0.78%, CPO -0.89%, Timah -1.63% & Nikel -0.4%. Jatuhnya sebagian besar Bursa Asia Senin pagi ini dan rencana demontrasi yang akan dilakukan mahasiswa beserta elemen masyarakat lainnya hari ini dan besok turut memperberat beban IHSG hari ini. Dilain pihak, berakhirnya masa pelaporan laporan keuangan kuartal 3/2019 berpotensi menjadi pengurang beban tersebut. Mengetahui sentimen positif tersebut, kami merekomendasikan untuk trading harian atas saham di sektor Konsumer, Infrastruktur, TI, Bank, Coal, Basic Industry dan Konstruksi untuk perdagangan dihari Senin ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,154 - 6,246. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah INDF TBIG NFCX MTDL BNLI ADRO ESSA BDMN PPRE MARK.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak menguat. Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup melemah sebesar –0.77%, diikuti oleh Indeks Hangseng dan Indeks Kospi masing-masing melemah sebesar –0.33% dan –1.19%, namun Indeks Shanghai menguat sebesar +0.11%. Di sisi lain, Dow Jones ditutup melemah sebesar –0.26% ke level 26,820, pelemahan tersebut seiring dengan pelemahan pada S&P 500 (–0.53%). Wall Street ditutup melemah sejalan dengan rencana Trump untuk mengeluarkan perusahaan China yang melantai di bursa saham AS (force delisting) ditengah upaya damai dagang AS-China yang sepakat untuk menggelar dialog level menteri pada 10-11 Oktober di Washington setelah pertemuan tingkat wakil menteri bulan ini. Sebagai akibatnya, harga saham sejumlah emiten China di Wall Street mengalami koreksi yang dalam, seperti Saham Alibaba melemah –5.15%, JD.com melemah –5.95%, dan Baidu turun –3.67%. Di sisi lain, kekhawatiran pelaku pasar sedikit memudar akan ancaman pemakzulan Presiden AS, Donald Trump, dikarenakan upaya tersebut hampir mustahil terwujud sebab membutuhkan persetujuan Senat yang masih dikuasai oleh Partai Republik pendukung Trump.  Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  melemah –0.89% ke USD 55.91 per barel. Harga minyak dikhawatirkan akan meningkat seiring dengan konflik di Timur Tengah yang kembali memanas setelah pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di daerah perbatasan Najran diserang oleh milisi Houthi di Yaman.

Pada perdagangan 27 September, IHSG ditutup melemah sebesar –0.54% kelevel 6,197. Sejalan dengan hal tersebut, investor asing tercatat melakukan aksi net sell dengan nilai mencapai Rp  338 miliar. Pelemahan tersebut didorong oleh gelombang demonstrasi yang melanda berbagai kota di Indonesia. 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group