Beranda

RESEARCH

Company Update

08 Juni 2018

Fixed Income Notes 08 Juni 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 7 Juni 2018 ditutup dengan mengalami kenaikan didorong oleh kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 12 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor menengah dan panjang. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami perubahan berkisar antara 1 - 4 bps setelah didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 15 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan kenaikan yang berkisar antara 3 - 5 bps setelah mengalami penurunan harga sebesar 20 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 12 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 70 bps. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara sepanjang sesi perdagangan mengalami kenaikan, didorong oleh katalis negatif dari pasar surat utang global dimana pada perdagangan di hari Rabu ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan. Adapun, aksi ambil untung pelaku pasar di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mendorong terjadinya penurunan harga Surta Utang Negara seiring dengan minimnya volume perdagangan yang terjadi pada perdagangan kemarin.  
  • Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 4,5 bps di level 6,871% dan imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 7 bps di level 7,223%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 4 bps masing - masing di level 7,612% dan 7,650%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, mengalami kenaikan pada sebagian seri, seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan mengalami kenaikan. Namun demikian, sebagian besar seri mengalami perubahan yang terbatas di tengah terbatasnya pergerakan US Treasury seiring dengan pelaku pasar yang masih mencermati beberapa data yang akan di rilis. Imbal hasil dari INDO-23 dan INDO-38 ditutup naik terbatas kurang dari 1 bps masing - masing di level 4,077% dan 5,149%.  Sementara itu imbal hasil dari INDO-28 ditutup naik sebesar 2 bps di level 4,454% didorong koreksi harga sebesar 15 bps. Sementara itu INDO-48 imbal hasilnya ditutup turun terbatas kurang dari 1 bps di level 4,998%. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Senin, senilai Rp7,53 triliun dari 45 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp809 miliar. Obligasi Negara seri FR0074 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,04 triliun dari 29 kali transaksi di harga rata - rata 99,61% dan diikuti oleh perdagangan Surat Perbendahraan Negara Syariah seri SPNS12190214 senilai Rp960 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 96,21%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,61 triliun dari 41 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II PNM Tahap II Tahun 2018 Seri A (PNMP02ACN2) masih menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp564 miliar dari 14 kali transaksi di harga rata - rata 100,05% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Jaya Ancol Tahap II Tahun 2018 Seri B (PJAA01BCN2) senilai Rp220 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,07%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah, pada level 13875,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 23,00 pts (0,16%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13860,00 hingga 13884,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah ditengah pergerakan mata uang regional yang bergerak bervariasi terhadap dollar Amerika. Mata uang Yen Jepang (PHP) memimpin penguatan mata uang regional dan diikuti oleh penguatan mata uang Won Korea Selatan (KRW) dan Dollar Singapura (SGD). Adapun Mata uang Rupee India (INR) memimpin pelemahan mata uang regional dan diikuti oleh pelemahan mata uang Won Peso Philippina (PHP) dan Rupiah Indonesia (IDR). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder akan cenderung bergerak terbatas terutama pada Surat Utang Negara dengan tenor panjang jelang disampaikannya data cadangan devisa. Data cadangan devisa akan di rilis pada hari ini. 
  • Sementara itu pasar surat utang global ditutup dengan arah yang bervariasi. Imbal hasil US Treasury untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan di levle 2,928% dan tenor 30 tahun di level 3,073%. Sementara Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup naik di level 0,468% sementara itu imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami kenaikan di level 1,408% di tengah pelaku pasar Eropa yang masih mencermati perkembangan politik di negara Italia. 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi meskipun pada beberapa seri Surat Utang Negara masih menunjukkan sinyal kenaikan harga. 
  • Rekomendasi : Dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri maka kami perkirakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas. Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi. Kami juga masih merekomendasikan seri - seri Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0069, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072, FR0075, ORI013 dan FR0067. 
  • Penerbitan Surat Utang Negara Seri FR0059 dan Seri FR0070 dengan Cara Private Placement pada tanggal 6 Juni 2018 
  • Peringkat Bank Mayapada ditegaskan di “idA-”

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group