Beranda

RESEARCH

Company Update

01 April 2020

Early Bird 01 April 2020

Pernyataan resmi US White House yang mengatakan jumlah korban yang terjangkit Covid-19 akan mencapai 100,000 - 240,000 mendorong DJIA turun cukup  tajam sebesar -1.84% sehingga selama kuartal 1/20 DJIA turun sebesar -20%, penurunan kuartalan terburuk sejak tahun 1987 dimana kejatuhan DJIA tersebut berpotensi mendorong turun IHSG dalam perdagangan Rabu ini ditengah semakin bertambahnya jumlah korban tewas secara global akibat Covid-19 mencapai 42,102 orang dan yang terjangkiti mencapai 856,917 orang per 31 Maret, dimana penyebaran Covid-19 yang paling cepat dan mengerikan terjadi di Benua Eropa yang telah menewaskan mendekati 30,000 orang dimana di Italy sendiri, Covid-19 telah menjangkiti sekitar 105,792 orang dan telah menewaskan 12,428 orang (sehari korban tewas naik +837 orang) dan di AS sendiri sudah menjangkiti 187,347 orang dengan jumlah yang tewas 3,860 orang, sementara di Indonesia Virus Corona sudah menjangkiti 1,528 orang dengan jumlah yang tewas 136 orang. (Worldometers Info). Lebih lanjut, turunnya harga komoditas seperti: Gold -3.15%, Oil -1.13%, Coal -2.61% & CPO -1.63% juga berpotensi menjadi sentimen negatif untuk market melakukan profit taking Rabu ini. Mengetahui IHSG berpeluang mengalami aksi profit taking sambil mencerna beberapa Peraturan yang baru diterbitkan Pemerintah, ditengah secara valuasi masih banyak saham sangat attractive, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy on weakness maka dapat fokus atas saham dari Sektor Farmasi, Rumah Sakit, Bank, CPO, FMCG, Konsumer dan dalam perdagangan Rabu ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 4,448- 4,579 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BDMN KLBF MIKA LSIP ISAT INCO PTBA UNVR CPIN ICBP

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariasi. Bursa saham benua kuning bergerak menguat pada perdagangan selasa kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat +1.85% lalu indeks Shanghai ditutup menguat sebesar +0.11% dan Indeks Kospi ditutup menguat sebesar +0.11%. Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -1.84% di level 21,917 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar -1.60%. Wall Street ditutup melemah di akhir bulan maret ini akibat dari pandemi COVID-19, selama sebulan indeks Dow Jones sudah terkoreksi tajam -13.7% , efek dari pandemi ini juga diakui Presiden Trump yang membuat ekonomi AS kesulitan sehingga risiko resesi masih cukup tinggi dan memperkirakan ekonomi AS akan pulih pada 1 Juni 2020. Di samping itu, pasar komoditi, harga Nickel menguat +1.45%, harga Minyak mentah WTI Crude Oil menguat +1.94% dan harga CPO melemah -1.58%.

 

Pada perdagangan 31 Maret, IHSG ditutup menguat sebesar +2.82% kelevel 4,538 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham Wall Street yang ditutup pada akhir bulan maret berada di zona merah menjadi sentimen negatif untuk pasar hari ini, sementara investor menunggu hasil rilis (Purchasing Managers Indeks) atau PMI Indonesia per bulan Maret ini yang diprediksi akan berada dibawah angka 50, selain itu juga menunggu rilis PMI dari beberapa negara seperti China, Jepang, AS yang akan diumumkan hari ini, terakhir dari rilis data inflasi Indonesia bulan Maret ini yang akan diumumkan BPS pada siang hari nanti.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group