Beranda

RESEARCH

Company Update

03 Agustus 2018

Fixed Income Notes 03 Agustus 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 02 Agustus 2018 kembali ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 -7 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor pendek terlihat mengalami penurunan imbal hasil, sementara itu pada tenor menengah dan panjang cenderung mengalami kenaikan. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan imbal hasil yang berkisar antara 1 - 7 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 5 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah mengalami perubahan sebesar 1 - 4 bps yang didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 20 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang bergerak terbatas berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 30 bps. 
  • Terbatasnya perubahan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin turut dipengaruhi oleh minimnya katalis dari dalam dan luar negeri yang mendorong investor untuk melakukan transaksi di pasar sekunder. Pelaku pasar masih menantikan beberapa data penting yang akan disampaikan pada pekan depan yaitu adalah data pertumbuhan ekonomi Indonesia serta cadangan devisa yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik. 
  • Terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin juga berdampak terhadap minimnya perubahan imbal hasil dari Surat Utang Negara seri acuan. Imbal hasil dari Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 3,5 bps di level 7,625% dan 10 tahun ditutup dengan naik sebesar 4 bps di level 7,740%. Adapun untuk tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps pada level 8,126% dan untuk tenor 15 tahun relatif tidak banyak mengalami perubahan di level 8,066%. 
  • Sedangkan dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi dengan perubahan yang relatif terbatas. Perubahan harga dari Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika cenderung kenaikan seiring dengan kenaikan imbal hasil surat utang global pada hari Selasa. Imbal hasil dari INDO-23 ditutup mengalami kenaikan sebesar 1,5 bps pada level 3,987% didukung oleh koreksi harga sebesar 5 bps. Adapun INDO-28 dan INDO-48 mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 4 bps masing - masing pada level 4,338% dan 4,852% setelah mengalami penurunan harga sebesar 30 bps dan 55 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-43 ditutup pada level 4,920% setelah mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 3 bps dan koreksi harga sebesar 40 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Kamis cukup terbatas dan terlihat mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan yang dilaporkan di hari Rabu, senilai Rp5,30 triliun dari 33 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp1,35 triliun. Obligasi Negara seri FR0068 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp708 miliar dari 12 kali transaksi di harga rata - rata 102,48% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0073 senilai Rp537 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 104,60%. 
  • Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, terjadi peningkatan volume perdagangan dari pelaporan sebelumnya, yaitu senilai Rp1,05 triliun dari 41 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Bank Maybank Indonesia Tahap I Tahun 2017 Seri B (BNII02BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp200 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 98,1% yang diikuti oleh perdagangan  Sukuk Wakalah Medco Power Indonesia I Tahun 2018 Seri B (SWMEDP01B) senilai Rp200 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,0%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah di level 14475,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 35,00 pts (0,24%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak pada kisaran 14440,00 hingga 14478,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terjadi seiring melemahnya arah pergerakan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika. Mata uang Baht Thailand (THB) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh mata uang Won Korea Selatan (KRW) dan Rupee India (INR). Adapun hanya mata uang Yen Jepang (JPY) yang mengalami penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika ditengah menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia. 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak terbatas di pasar sekunder jelang disampaikannya data penting pada pekan depan. Pada hari Senin, akan disampaikannya data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II. Adapun pada hari selasa akan disampaikannya data cadangan devisa.  
  • Sementara itu dari perdagangan surat utang global, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 2,986% serta tenor 30 tahun yang ditutup pada level 3,119% di tengah pelaku pasar yang mencermati keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Ameriika yang menetapkan suku bunga The Fed. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) juga terlihat mengalami penurunan masing - masing pada level 0,461% dan 1,381%. 
  • Adapun dari faktor teknikal, harga Surat Utang Negara maish bergerak pada tren kenaikan harga sehingga masih terbuka peluang terjadinya kenaikan harga dalam jangka pendek. Dengan didorong oleh harga Surat Utang Negara yang masih berada di area jenuh jual membuka peluang adanya aksi beli oleh investor pada perdagangan hari ini. 
  • Rekomendasi : Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Kami melihat beberapa seri Surat Utang Negara yang masih cukup menarik untuk diperdagangkan di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang mulai terbatas, yaitu seri FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0075. 
  • Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 08022019 (new issuance), SPN-S 08052019 (new issurance), PBS002 (reopening), PBS012 (reopening), PBS015 (reopening), dan PBS016 (reopening) pada hari Selasa tanggal 7 Agustus 2018.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group