Beranda

RESEARCH

Company Update

08 Agustus 2018

Fixed Income Notes 08 Agustus 2018

  • Masih cukup tingginya cadangan devisa mendorong terjadinya  penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 7 Agustus 2018.
  •  Perubahan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 8 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 2,3 bps dengan penurunan imbal hasil yang didapati pada keseluruhan tenor. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 4 - 7 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 70 bps. Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 3 bps yang didoorong olah adanya kenaikan harga yang berkisar antara 10 - 20 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan hingga sebesar 8 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 5 - 70 bps. 
  • Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin turut dipengaruhi oleh data cadangan devisa di akhir Juli 2018. Bank Indonesia menyatakan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia akhir Juli 2018 tercatat sebesar US$118,3 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2018 yang sebesar US119,8 miliar. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh  pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi 
  • Pelaku pasar merespon positif terhadap data cadangan devisa tersebut, karena dengan posisi cadangan devisa tersebut akan memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah peluang terjadinya penguatan dollar Amerika seiring dengan rencana Bank Sentral Amerika untuk menaikkan suku bunga acuan. Dengan posisi cadangan devisa tersebut, cukup untuk membiayai 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. 
  • Secara keseluruhan, penurunan imbal hasil kemarin juga telah mendorong imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun turun sebesar 3 bps masing - masing di level 7,599% dan 8,079%. Adapun tenor 10 tahun dan 20 tahun turun sebesar 2,5 bps masing - masing di level 7,730% dan 8,134%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya kembali ditutup dengan mengalami penurunan seiring dengan penurunan imbal hasil dari US Treasury pada hari Senin. Imbal hasil dari INDO-23 turun sebesar 1,5 di level 3,957% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 5 bps. Adapun INDO-28 ditutup dengan penurunan sebesar 3 bps di level 4,300% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 20 bps. Sementara imbal hasil dari INDO-43 ditutup turun sebesar 4 bps di level 4,857% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 25 bps. Imbal hasil INDO-48 juga ditutup turun sebesar 6,5 bps di level 4,751% didorong oleh kenaikan harga sebesar 95 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp8,40 triliun dari 29 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan senilai Rp3,30 triliun. Obligasi Negara seri FR0074 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,65 triliun dari 18 kali transaksi di harga rata - rata 95,47% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0063 senilai Rp1,26 triliun dari 14 kali transaksi di harga rata - rata 92,25%. 
  • Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,15 triliun dari 52 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2018 Seri B (BFIN04BCN1) dan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap I Tahun 2018 Seri A (BEXI04ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, dimana keduanya ditarnsaksikan dengan volume transaksi masing - masing senilai Rp480 miliar dan 90 miliar dari 5 kali dan 1 kali transaksi dengan harga rata - rata sebesar 100,03% dan 99,00%. 
  • Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup dengan penguatan sebesar 40 pts (0,27%) di level 14440,00 per dollar Amerika setelah bergerak menguat sepanjang perdagangan pada kisaran 14439,00 hingga 14492,00 per dollar Amerika. Menguatnya pergerakan nilai tukar rupiah tersebut terjadi di tengah mata uang regional yang bergerak menguat terhadap dollar Amerika. Mata uang Yuan China (CNY) memimpin penguatan mata uang regional, sementara itu hanya mata uang Peso Philippina (PHP) yang mengalami pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika. 
  • Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan berpeluang mengalami kenaikan dengan masih didukung oleh tingginya cadangan devisa serta menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Tingginya cadangan devisa di bulan Juli 2018 masih akan menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara di pasar sekunder jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. 
  • Hanya saja, kenaikan harga Surat Utang Negara masih akan dibatasi oleh faktor eksternal dimana imbal hasil dari US Treasury yang kembali mengalami kenaikan. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup naik pada level 2,969% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,931%. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami kenaikan, masing - masing di level 0,409% dan 1,327%. 
  • Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi dengan adanya sinyal sideways pada sebagian besar seri, sehingga akan membuka peluang terjadinya pergerakan harga yang mendatar dalam jangka pendek. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga untuk melakukan strategi trading dengan pilihan pada seri FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0075, FR0067. 
  • Pemerintah meraup dana senilai Rp5,17 triliun dari lelang penjualan Sukuk Negara seri SPN-S 08022019 (new issuance), SPN-S 08052019 (new issurance), PBS002 (reopening), PBS012 (reopening), PBS015 (reopening), dan PBS016 (reopening) pada hari Selasa tanggal 7 Agustus 2018.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group