Beranda

RESEARCH

Company Update

08 Desember 2017

Fixed Income Notes 08 Desember 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 7 Desember 2017 kembali bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah kenaikan imbal hasil surat utang global serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
  •  Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 3 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek sedangkan tenor panjang cenderung mengalami kenaikan. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak bervariasi dengan perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 3 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 2 - 6 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 20 bps. 
  • Terbatasnya pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin didorong oleh pelaku pasar yang cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi di pasar sekunder di tengah pelaku pasar menantikan data cadangan devisa yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada hari ini. Selain itu, kecenderungan imbal hasil yang mengalami kenaikan juga didukung oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan. Imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan kemarin kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan kecuali pada surat utang Korea Selatan dan Jepang. 
  • Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 1,5 bps di level 6,023%. Adapun tenor 10 tahun berada pada level 6,524% mengalami kenaikan sebesar 2 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Sementara imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 7,048%. Sedangkan imbal hasil seri acuan 20 tahun relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan posisis di hari Rabu di level 7,248%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat bervariasi dengan adanya penurunan imbal hasil pada tenor menengah dan kecenderungan mengalami kenaikan untuk tenor pendek dan panjang seiring dengan kenaikan imbal hasil surat utang global. Imbal hasil dari INDO-37 dan INDO-47 ditutup relatif tidak bergerak dibandingkan perdagangan sebelumnya kurang dari 1 bps masing - masing di level 4,443% dan 4,467%. Adapun imbal hasil dari INDO-20 ditutup naik sebesar 1 bps di level 2,348% setelah mengalami koreksi harga sebesar 3 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp5,62 triliun dari 37 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp1,14 triliun. Project Based Sukuk seri PBS011 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp704 miliar dari 32 kali transaksi di harga rata - rata 111,07% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059, senilai Rp580 miliar dari 28 kali transaksi di harga rata - rata 102,96%.
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,44 triliun dari 43 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Hutama Karya tahap II Tahun 2017 (PTHK01CN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp640 miliar dari 20 kali transaksi di harga rata - rata 100,60% diikuti oleh perdagangan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Mayapada Tahap I Tahun 2017  (MAYA01SBCN1) senilai Rp120 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 8,00 pts (0,05%) di level 13546,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan pergerakan yang berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13541,00 hingga 13557,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang bergerak melemah terhadap dollar Amerika. Mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) dan Rupiah Indonesia (IDR). Adapun  hanya mata uang Peso Philippina (PHP) dan Dollar Hongkong (HKD) mengalami penguatan terhadap dollar Amerika. 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami kenaikan didorong oleh rilisnya data cadangan devisa dengan perkiraan mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya, adapun pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami kenaikan menjadi katalis negatif untuk Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar. 
  • Adapun dari faktor eksternal, kenaikan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh adanya koreksi harga akan menjadi katalis negatif bagi perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 2,362% setelah rilis data mengenai ketenagakerjaan Amerika yang mengalami penurunan diluar ekpekstasi pelaku pasar. Imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami kenaikan di level 1,252%. Sedangkan surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan imbal hasil di level 0,297%. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara pada tenor jangka pendek  masih bergerak pada tren kenaikan sehingga masih terbuka peluang untuk mengalami kenaikan untuk tenor jangka pendek. Hanya saja Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak di area konsolidasi mendorong terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada tenor panjang. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Adapun seri - seri Surat Utang Negara yang masih menarik untuk diperdagangkan, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072.
  • Perdagangan Project Based Sukuk pada perdagangan kemarin senilai Rp1,230 triliun.
  •  Pencatatan Obligasi I Moratelindo Tahun 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group