Beranda

RESEARCH

Company Update

12 Juni 2017

Fixed Income Notes 12 Juni 2017

  •          Stabilnya nilai tukar rupiah serta meningkatnya angka cadangan devisa masih menjadi katalis positif yang mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Jum’at, 9 Juni 2017. 
  •          Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 2 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami penurunan berkisar antara 1 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 10 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan yang berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya kenaikn harga yang berkisar antara 5 - 15 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) terlihat mengalami penurunan sebesar 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 20 bps. 
  •          Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan masih didukung oleh stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah pelemahan mata uang regional seiring dengan penguatan dollar Amerika jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting). Stabilnya nilai tukar rupiah tersebut tidak lepas dari data cadangan devisa di bulan Mei 2017 yang senilai US$124,95 miliar mengalami kenaikan sebesar US$1,7 miliar dibandingkan dengan posisi di akhir April 2017. 
  •          Secara keseluruhan, aksi beli oleh investor asing pada perdagangan akhir pekan kemarin telah mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan sebesar 3 bps untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun, penurunan sebesar 1 bps untuk tenor 5 tahun dan 1,5 bps untuk tenor 20 tahun. 
  •          Semenatra itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga ditutup dengan mengalami penurunan yang terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara di tengah masih berlanjutnya tren kenaikan imbal hasil dari US Treasury. Imbal hasil dari INDO-27, INDO-37, dan INDO-47 masing - masing mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 3,652%, 4,648%, dan 4,595%. Sedangkan imbal hasil dari INDO-20 tidak banyak bergerak dibandingkan pada perdagangan sebelumnya di level 2,312% 
  •          Sedangkan volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir kemarin mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangn sebelumnya, yaitu senilai Rp11,55 triliun dari 37 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan. Namun hal tersebut masih mengindikasikan bahwa pelaku pasar cukup aktif melakukan transaksi perdagangan seiring dengan kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Adapun volume perdagangan Surat Utang Negara seri acuan yang dilaporkan senilai Rp4,93 triliun. Obligasi Negara seri FR0072 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,71 triliun dari 81 kali transaksi di harga rata - rata 105,2% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp1,17 triliun dari 93 kali transaksi di harga rata - rata 101,05%. 
  •          Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp846 miliar dari 40 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 Seri A (ISAT02ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp100 miliar dari 2 kali transaksi di harga 100,00% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap V Tahun 2017 Seri B (AMDF03BCN5) senilai Rp85 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 101,22%.
  •          Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat pada level 13291,00 per dollar Amerika, tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya setelah bergerak terbatas sebesar 7,00 pts pada kisaran 13286,00 hingga 13308,00 per dollar Amerika. Nilai tukar rupiah bergerak stabil di tengah pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika, dimana pada perdagangan kemarin, mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Dollar Singapura (SGD) dan Rupee India (INR). 
  •          Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih berpeluang mengalami kenaikan meskipun akan dibayangi oleh adanya aksi ambil untung oleh investor. Kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini masih akan dipengaruhi stabilnya nilai tukar rupiah yang didukung oleh meningkatnya angka cadangan devisa. Hanya saja kenaikan harga tersebut akan dibatasi oleh faktor eksternal dimana imbal hasil dari surat utang global yang ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan. 
  •          Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,21%. Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) juga terlihat mengalami kenaikan di level 0,26% sedangkan imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun terlihat mengalami penurunan pada level 1,00%. Pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami kenaikan tersebut kami perkirakan akan masih memberikan tekanan terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika. 
  •          Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara telah memasuki tren kenaikan harga yang terlihat khususnya pada tenor panjang, sehingga akan membuka peluang berlanjutnya kenaikan harga dalam jangka pendek. Didorong oleh adanya sinyal menjauh dari area jenuh beli (overbought) untuk keseluruhan Surat Utang Negara. 
  •          Rekomendasi, Dengan kondisi tersebut kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum kenaikan harga Surat Utang Negara. Pelaku pasar juga perlu mewaspadai terjadinya aksi ambil untung pada Surat Utang Negara dengan tenor panjang setelah adanya tren kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir. Kami merekomendasikan beberapa seri Surat Utang Negara yang masih cukup menarik untuk diperdagangkan seperti FR0066, FR0048, FR0069, ORI013, FR0045, FR0050, FR0057, FR0062 dan FR0067. 
  •          Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017. 
  •          Rencana Penerbitan Surat Utang Negara Seri FR0065 dengan Cara Private Placement pada Tanggal 9 Juni 2017. 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group