Beranda

RESEARCH

Company Update

13 Oktober 2017

Fixed Income Notes 13 Oktober 2017

  • Meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah di tengah       menurunnya imbal hasil surat utang global mendukung penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 12 Oktober 2017. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil masih terbatas, berkisar antara 1 - 5 bps dengan rata - rata mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor 2 - 5 tahun yang bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan didorong oleh adanya kenaikan harga terbatas hingga sebesar 7 bps. 
  • Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin didukung oleh meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah berakhirnya FOMC Minutes, adapun sejumlah pejabat the fed beranggapan bahwa sebagian penyebab dari rendahnya inflasi tahun 2017 ini dipengaruhi oleh faktor - faktor yang istimewa, sejumlah analis menuturkan jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan Desember 2017 namun mendapat kekhawatiran terkait tingkat inflasi Amerika yang masih rendah. Hanya saja, meskipun bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan, perubahan imbal hasil yang terjadi masih relatif terbatas, dikarenakan pelaku pasar yang masih akan menantikan data inflasi pada hari Jum’at waktu setempat. 
  • Secara keseluruhan, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 2 bps dimana untuk tenor 5 tahun ditutup pada level 6,202%, tenor 20 tahun ditutup pada level 7,310%, adapun untuk tenor 10 tahun ditutup turun sebesar 3 bps pada level 6,540%. Sementara itu imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun terlihat mengalami penurunan sebesar 4,5 bps di level 7,107%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga mengalami penurunan seiring dengan penurunan imbal hasil dari US Treasury jelang berakhirnya FOMC Minutes pada perdagangan kemarin. Imbal hasil dari INDO-20 mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps di level 2,085% setelah mengalami kenaikan harga yang juga terbatas sebesar 1 bps. Sementara itu imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-37 ditutup dengan penurunan sebesar 2 bps masing - masing di level 3,502% dan 4,421% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 15 bps dan 30 bps. Imbal hasil dari INDO-47 yang dititutup turun sebesar 1,5 bps di level 4,418% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 30 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp9,27 triliun dari 41 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,90 triliun. Obligasi Negara seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,40 triliun dari 37 kali transaksi di harga rata - rata 103,09% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp948,2 miliar dari 65 kali transaksi di harga rata - rata 103,08%. 
  • Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp711,6 miliar dari 38 seri obligasi korporsi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III Pegadaian Tahap I Tahun 2017 Seri A (PPGD03ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp196 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,03% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Modernland Realty Tahap I Tahun 2015 Seri A (MDLN01ACN1) senilai Rp67 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 102,96%. 
  • Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 0,26 pts (0,19%) di level 13504,00 per dollar Amerika setelah sempat mengalami pelemahan di awal pekan. Bergerak menguat sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13487,00 hingga 13535,00 per dollar Amerika, penguatan tersebut seiring dengan tren penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika. Mata uang Baht Thailand (THB) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh mata uang Rupiah dan Won Korea Selatan (KRW). Adapun mata uang Peso Philippina (PHP) masih terlihat mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. 
  • Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak terbatas jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang diadakan oleh Kementrian Keuangan pada pekan depan serta pengumuman data neraca perdagangan pada pekan depan. 
  • Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup menurun sebagai respon atas hasil FOMC Minutes. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,321% dari posisi penutupan perdagangan di hari Rabu yang berada pada level 2,354%. Adapun imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup turun di level 1,379% dari level 1,388% di hari Rabu, sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) juga ditutup turun di level 0,440%. Penurunan imbal hasil dari US Treasury kami perkirakan akan kembali mendorong pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada area konsolidasi dengan adanya sinyal tren penurunan harga untuk Surat Utang Negara. Hal tersebut kami perkirakan akan meningkatkan peluang terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah herga Surat Utang Negara yang masih akan bergerak berfluktuasi jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. Seri - seri yang masih menarik untuk diperdagangkan diantaranya adalah : FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072. 
  • Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN3180118 (New Issuance), SPN12181004 (Reopening), FR0061 (Reopening), FR0059 (Reopening), FR0075 (Reopening) dan FR0076 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 17 Oktober 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group