Beranda

RESEARCH

Company Update

22 Juni 2018

Fixed Income Notes 22 Juni 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 21 Juni 2018 ditutup dengan mengalami kenaikan didorong oleh pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung di tengah kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 3 - 25 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 12,3 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor panjang. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami kenaikan berkisar antara 7 - 15 bps setelah didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 50 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan kenaikan yang berkisar antara 13 - 21 bps setelah mengalami penurunan harga sebesar 100 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 3 - 25 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 230 bps. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara sepanjang sesi perdaaganganmengalami kenaikan, didorong oleh katalis negatif dari aksi ambil untung pelaku pasar di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mendorong terjadinya penurunan harga Surat Utang Negara sehingga pada penutupan sesi perdagangan, imbal hasil Surat Utang Negara mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi penutupan di akhir pekan. 
  • Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 15 bps di level 7,099% dan imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 18 bps di level 7,441%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun mengalami kenaikan masing - masing sebesar 25 bps di level 7,884% dan 7,914%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, imbal hasilnya mengalami kenaikan pada keseluruhan seri, ditengah dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan mengalami penurunan pada perdagangan kemarin. Namun demikian, sebagian besar seri tidak banyak mengalami perubahan di tengah kekhawatiran investor terhadap perang dagang. Imbal hasil dari INDO-23 ditutup turun terbatas kurang dari 1 bps di level 4,119% sementara itu imbal hasil dari INDO-28 dan INDO-43 ditutup turun naik 1,5 bps masing - masing di level 4,466% dan 5,152%. Sementara itu imbal hasil INDO-48 mengalami kenaikan sebesar 2,5 bps di level 5,016% setelah mengalami koreksi harga sebesar 35 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Senin, senilai Rp9,27 triliun dari 42 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp5,09 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,19 triliun dari 67 kali transaksi di harga rata - rata 91,65% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061 senilai Rp1,85 triliun dari 39 kali transaksi di harga rata - rata 83,21%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,02 triliun dari 38 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II WOM Finance Tahap V Tahun 2018 Seri A (WOMF02ACN5) masih menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp375 miliar dari 15 kali transaksi di harga rata - rata 100,01% dan diikuti oleh perdagangan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A (SIBMTR01ACN1) senilai Rp100 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah, pada level 14102,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 170,00 pts (1,20%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14010,00 hingga 14108,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Rupiah Indoensia (IDR) memimpin pelemahan mata uang regional di tengah meningkatnya permintaan dollar Amerika oleh korporasi di negara tersebut dan diikuti oleh pelemahan mata uang Won Korea Selatan (KRW) dan Baht Thailand (THB). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN akan bergerak bervariasi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah serta regional. Namun, penurunan harga akan dibatasi oleh katalis positif dari luar negeri yaitu penurunan imbal hasil surat utang global. 
  • Sementara itu pasar surat utang global ditutup dengan perubahan imbal hasil cenderung mengalami penurunan. Imbal hasil US Treasury untuk tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,899%. Adapun Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 0,332% sementara itu imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami penurunan di level 1,268%. 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi meskipun pada beberapa seri Surat Utang Negara mulai menunjukkan sinyal perubahan arah menjadi penurunan. 
  • Rekomendasi : Dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri maka kami perkirakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas. Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi. Kami juga masih merekomendasikan seri - seri Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0069, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0072, FR0075, FR0067 dan ORI013. 
  • Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 01122018 (reopening), PBS002 (reopening), PBS004 (reopening), PBS012 (reopening), PBS016 (reopening), dan PBS017 (reopening) pada hari Selasa tanggal 26 Juni 2018. 
  • PT Pemeringkat Efek Indonesia menetapkan kembali peringkat “idAA” untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan obligasinya.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group