Beranda

RESEARCH

Company Update

30 November 2017

Fixed Income Notes 30 November 2017

  • Aksi beli oleh investor dorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 29 November 2017. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 10 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 3,3 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan yang berkisar antara 4 - 10 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 15 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) juga mengalami penurunan yang berkisar antara 2 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 25 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami penurunan imbal hasil yang berkisar antara 2 - 7 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 50 bps. 
  • Harga Surat Utang Negara yang bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin didorong oleh aksi beli oleh investor di pembatalan lelang penjualan Surat Berharga Negara pada tanggal 5 dan 12 desember mendorong pelaku pasar melakukan aksi beli di pasar sekunder yang mendukung penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin serta meningkatkan harga Surat Utang Negara. 
  • Sehingga secara keseluruhan, pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak dengan mengalami kenaikan pada perdagangan di hari Rabu telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun ditutup turun sebesar 6 bps di level 6,031%. Adapun seri acuan dengan tenor 10 tahun imbal hasilnya ditutup dengan penurunan sebesar 6,5 bps di level 6,500%. Sementara itu imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun masing - masing sebesar 5 bps di level 7,029% dan 7,242%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya cenderung bervariasi dengan besaran perubahan imbal hasil yang cenderung terbatas. Imbal hasil dari INDO-20 ditutup dengan mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 2,316% setelah mengalami koreksi harga terbatas sebesar 3 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-47 terlihat megalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps masing - masing di level 3,608% dan 4,508% setelah mengalami kenaikan harga yang juga terbatas sebesar 2,5 bps dan 3 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-37 terlihat mengalami kenaikan yang kurang dari 1 bps di level 4,449 % setelah mengalami koreksi harga yang jug terbatas sebesar 2 bps. Terbatasnya pergerakan imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan di akhir pekan juga turut dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih mencermati data GDP yang melampau ekspektasi. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin terlihat sedikit mengalami peningkatan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya, senilai Rp14,06 triliun dari 46 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp5,23 triliun. Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180201 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,45 triliun dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 99,26% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061 senilai Rp1,44 triliun dari 32 kali transaksi di harga rata - rata 103,84%. 
  • Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp747,5 miliar dari 48 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap IV Tahun 2017 Seri A (BIIF01ACN4) mejadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp98 miliar dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 99,9% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A (BMTR01ACN1) senilai Rp91 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%. 
  • Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 10,00 pts (0,07%) di level 13500,00 per dollar Amerika setelah bergerak cukup berfluktuasi pada kisaran 13488,00 hingga 13519,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut seiring dengan mata uang regional yang juga mengalami penguatan terhadap dollar Amerika. Penguatan mata uang regional dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW) yang diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) dan Peso Philippina (PHP). Adapun mata uang regional yang terlihat mengalami pelemahan tehadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin hanya Dollar Hongkong (HKD). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak mengalami kenaikan didorong oleh masih tingginya minat investor yang ingin menempatkan dananya di Surat Bergharga Negara terlihat dari volume perdagangan yang meningkat dibandingkan perdagangan di hari Selasa jelang dibatalkannya lelang penjualan Surat Berharga Negara oleh pemerintah. 
  • Adapun dari faktor eskternal, pergerakan imbal hasil surat utang global cenderung bergerak dengan mengalami kenaikan akan menjadi katalis negatif pada perdagangan Surat Utang Negara di hari ini. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik di level 2,388% setelah data GDP Amerika yang mengalami kenaikan melewati ekspektasi. Imbal hasil US Treasury meningkat pada hari Rabu waktu setempat setelah data PDB melampaui ekspektasi pelaku pasar, adapun investor menyaksikan pidato Janet Yellen mendorong investor untuk berhati - hati dengan informasi baru berkaitan dengan persediaan barang yang harus di jual terdiri dari 0,8% terhadap total pertumbuhan. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan mengalami kenaikan masing - masing di level 0,380% dan 1,340%. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara dengan tenor pendek terlihat amsih mengalami tren kenaikan sehingga dalam jangka pendek harga Surat Utang Negara masih akan mengalami kenaikan, namun untuk tenor panjang terlihat mengalami perubahan tren dari tren kenaikan menjadi tren sideways, sehingga akan bergerak terbatas dalam jangka pendek. 
  • Rekomendasi : Kombinasi dari beberapa faktor tersebut kami perkirakan akan berdampak positif terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini sehingga kami sarankan kepada investor untuk memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan strategi trading. Adapun bagi investor, kami masih merekomendasikan beli secara bertahap pada beberapa seri Surat Utang Negara yang masih memberikan tingkat imbal hasil yang cukup menarik seperti seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072.
  • Pencatatan Obligasi Berkelanjutan II Lautan Luas Tahap II Tahun 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group