Sebagai leading indicator, MSCI index dan EIDO masing-masing menguat +0.96 dan 0.31%. Penguatan pada bursa saham di Uni Eropa di tengah pertumbuhan penjualan ritel di Zona Eropa tertinggi sejak Nov17. Namun demikian, uncertainty risk pada kebijakan dagang antara US-China berlanjut meningkat, setelah Pemerintah US mengkonfirmasi menunda kenaikan tarif pada barang-barang China. Selain itu, harga minyak mentah melemah setelah persediaan minyak mentah US meningkat lebih tinggi dibandingkan market consensus. Pada perdagangan 06Mar, IHSG kemungkinan cenderung sideways dengan supp-resist: 6,390-6,484 dan saham-saham yang direkomendasikan, seperti: INCO, TINS, BNLI, MARK, dan WTON.
Pemerintah US mengkonfirmasi menunda kenaikan tarif pada barang-barang China. Uncertainty risk pada kebijakan dagang antara US-China berlanjut meningkat. Bursa saham Wall Street berlanjut melemah. Dow berlanjut melemah tipis -0.05% ke 25,806 dan diikuti oleh penurunan pada S&P 500 (-0.11%). Saham 3M dan DuPont masing-masing turun -1.46 dan 1.05%. Namun demikian, bursa saham di Uni Eropa kembali menguat, seperti FTSE 100 dan DAX masing-masing menguat +0.69 dan 0.24%. Penguatan pada bursa saham di Uni Eropa di tengah pertumbuhan penjualan ritel di Zona Eropa tertinggi sejak Nov17. Sementara itu, harga minyak WTI melemah -0.71% ke USD 56.09 per barel, setelah persediaan minyak mentah US meningkat lebih tinggi dibandingkan market consensus.
Volatilitas relatif tinggi di tengah uncertainty risk yang tinggi. Kekhawatiran pada perlambatan pada aktivitas ekonomi China berlanjut setelah Pemerintah China menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB dan mengumumkan pemotongan pajak. Bursa saham di emerging market economies Asia ditutup variatif. Nifty index menguat +0.99% sementara KOSPI melemah -0.52%. Adapun, IHSG berlanjut melemah -0.73% ke 6,441, seiring dengan investor portofolio asing berlanjut membukukan net sell IDR -1.17 triliun, mengikuti net sell 3-hari berturut-turut. Sektor-sektor yang melemah, seperti: consumer (-1.43%); property (-1.27%); dan trade (-0.95%). Saham-saham yang menjadi lagging movers, seperti: GGRM, HMSP, BMRI, BBCA, dan BDMN.
