Setelah disesi 1 hari Senin IHSG menguat sekitar +34 poin tetapi akibat mengecewakannya data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II tahun ini sebesar 5.01% YoY yang artinya lebih rendah jika dibandingkan kuartal II/2016 yang mencapai 5.18% dan pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I/2017 mencapai 5.01% yoy yang juga lebih rendah dibandingkan semester I/2016 sebesar 5.04% yoy menjadi faktor IHSG terjungkal sebesar -28.2 poin (-0.5%) disertai Net Sell Asing sebesar Rp-347 miliar sehingga Net Buy Asing YTD tersisa Rp5.31 trilun atau turun Rp-23.49 trilun atau sekitar -81.6% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat Rp28.8 triliun. Untuk Selasa ini IHSG diperkirakan kembali turun seiring kejatuhan EIDO -0.1%, Oil -0.54%, Gold -0.12% dan CPO -1 3%.
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memproyeksikan prapenjualan properti atau marketing sales perseroan sepanjang bulan Juli tahun 2017 mencapai Rp200 miliar. Lebih lanjut perseroan sudah mengklaim berhasil mengantongi marketing sales hingga Rp2.37 triliun hingga akhir semester pertama lalu. Nilai itu meningkat +54.6% bila dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp1.54 triliun. Sejatinya, marketing sales perseroan murni dari penjualan properti pada semester pertama tahun ini adalah sekitar Rp900 miliar, sebab sisanya merupakan hasil penjualan lahan industri perseroan di Karawang kepada China Fortune Land Development (CFLD). Perseroan mengharapkan marketing sales di luar penjualan lahan industri sampai akhir tahun ini bisa antara Rp2.5 triliun sampai Rp3 triliun. Sehingga perseroan masih optimis bisa mencapai target akhir tahun marketingsales bisa mencapai hingga Rp4.5 triliun.
