Beranda

RESEARCH

Company Update

12 Oktober 2018

Early Bird 12 Oktober 2018

Tekanan jual nampaknya belum mereda menyusul DJIA kembali terjungkal sebesar -545.91 poin (-2.13%) sehingga selama 2 hari DJIA turun tajam -1300 poin meresponse rencana kenaikan FFR satu kali lagi hingga akhir 2018. Kejatuhan DJIA menjadikan IHSG Jumat ini, berpeluang kembali turun seiring kejatuhan Oil -2.23%,Coal -1.05% & CPO -1.59% ditengah naiknya yield obligasi Indonesia 10 year nyaril menyentuh 8.7% tepatnya dilevel 8.6915%. Sebagai penyejuk naiknya harga Gold +2.48% membuka peluang saham berbasis emas seperti ANTM untuk menguat.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Perseroan mengumumkan bahwa perusahaan menandatangani Head of Agreement (HoA) Proyek Pengembangan Pabrik Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace Halmahera Timur dengan Ocean Energy Nickel International Pte Ltd (OENI). Proyek NPI Blast Furnace memiliki total kapasitas produksi mencapai 320.000 ton NPI (TNPI) atau setara dengan 30.000 ton nikel (TNi) yang terdiri dari 8 line dengan total investasi sekitar 320 juta dolar AS. Dua line pertama diharapkan dapat memulai produksi pada kuartal 4 tahun 2020, sedangkan secara keseluruhan ditargetkan beroperasi tahun 2023. Proyek NPI Blast Furnace akan menambah portfolio kelolaan smelter Antam selain pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara berkapasitas 27.000-30.000 TNi serta Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 TNi.

BUY: BRPT, MARK.

BOW: ANTM, UNVR, GGRM, BBNI, BMRI,  PTBA, INDY, JSMR, UNTR, INCO, SRIL, ADRO, HOKI, INDF, PGAS, BBCA, ICBP, ASII, TLKM, BBRI, INKP, ACES, CPIN, TKIM, ITMG, TINS, MEDC, JPFA, PTBA, HRUM, MYOR, ELSA, AKRA.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group