Beranda

RESEARCH

Company Update

14 Agustus 2017

Early Bird 14 Agustus 2017

Setelah IHSG selama seminggu lalu turun -0.2% akibat kekhawatiran persoalan geopolitik di Semenanjung Korea (menjadikan YTD IHSG menguat +8.86%) disertai Net Sell Asing selama seminggu lalu sebesar Rp-1.67 triliun sehingga Net Buy Asing YTD tersisa Rp3.98 trilun atau TURUN TAJAM Rp-24.82 trilun atau sekitar -86.2% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat Rp28.8 triliun. Untuk Senin ini IHSG kami perkirakan berpeluang rebound terbatas seiring penguatan DJIA +0.07%, EIDO +0.8%, Oil +0.66%, Gold +0.57%, dan CPO +0.71% di tengah kejatuhan Nikel -2.96% dan Tin -0.1% serta mencermati perkembangan di Semenanjung Korea.

 

Bank Indonesia (BI) dalam Survei Harga Properti Residensial (SHPR) kuartal II 2017 menyebutkan terjadinya perlambatan kenaikan harga properti residensial di pasar primer. Ini tercermin dari indeks Harga Properti Residensial kuartal II 2017 yang tumbuh 1.18% secara kuartalan (QoQ), turun dari 1.23% QoQ pada kuartal sebelumnya. Kenaikan harga tertinggi terjadi di Jabodebek dan Banten. Peningkatan harga rumah terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bangunan dan biaya perizinan. Adapun volume penjualan properti residensial tetap tumbuh 3.61% QoQ meskipun melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 4.16% QoQ. Perlambatan penjualan properti dipengaruhi masih terbatasnya permintaan terhadap rumah hunian. Hal ini sebagaimana terindikasi dari pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) pada kuartal II 2017 yang melambat. Faktor utama penyebab rendahnya pertumbuhan kegiatan properti ini adalah suku bunga KPR yang masih tinggi. Sementara dari sisi konsumen, fasilitas KPR, yakni 75.54% masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial.

 

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group