Beranda

RESEARCH

Company Update

15 Februari 2019

Early Bird 14 Februari 2019

Meskipun bursa saham di developed economies berlanjut menguat. Namun demikian, MSCI index dan EIDO sebagai leading indicator berlanjut tertekan, masing-masing melemah 0.71 dan 1.88%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa risiko capital outflow masih menghantui bursa saham di emerging market economies. Secara khusus, di bursa saham domestik net sell investor portofolio asing telah berlangsung dalam 4-hari berturut-turut. Demikian, IHSG pada perdagangan 14Feb masih akan cenderung bergerak variatif dengan supp-resist: 6,370-6,464. Saham-saham yang direkomendasikan, seperti: TINS, ANTM, INCO, AKRA, dan PZZA.

Investor portofolio tampak masih overconfidence setelah tensi perselisihan dagang antara US-China mereda. Selain itu, harga minyak mentah WTI berlanjut menguat 1.51% ke USD 53.9, mengikuti penguatan pada hari sebelumnya. Tingkat inflasi di US dan Inggris juga melambat, menurunkan risiko tingginya suku bunga dunia. Alhasil, bursa saham di developed economies berlanjut menguat. Dow dan S&P500 masing-masing berlanjut menguat 0.46 dan 0.30% sementara FTSE100 dan DAX masing-masing berlanjut menguat 0.84 dan 0.53%.

Di tengah investor portofolio tampak overconfidence setelah tensi perselisihan dagang antara US-China mereda, data ekonomi US terus membaik, dan penguatan pada harga minyak mentah. Namun, bursa saham di emerging market economies ditutup variatif. Shanghai menguat signifikan +1.84% sementara PCOMP melemah cukup dalam -1.12%. IHSG berlanjut melemah 0.11% ke 6,419, mengikuti pelemahan 4-hari sebelumnya. Investor asing berlanjut membukukan net sell IDR 1.38, tertinggi dalam 8-hari. Penurunan pada IHSG tertekan oleh penurunan pada sektor: finance -0.87% dan infrastructure -0.74%. Saham-saham yang menjadi lagging movers, seperti BMRI, BBRI, BBCA, HMSP, dan BBNI.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group