Beranda

RESEARCH

Company Update

16 Agustus 2019

Early Bird 16 Agustus 2019

Melihat daya juang IHSG diakhir penutupan perdagangan Kamis yang berhasil mengurangi penurunan IHSG, nampaknya usaha tersebut akan berlanjut dan membuahkan hasil dimana Jumat ini IHSG berpeluang menguat seiring reboundnya DJIA +0.39% serta naiknya EIDO +0.74% semalam. Daya dorong IHSG lainnya hari ini juga berasal dari penguatan Gold +0.44% & Nikel naik +1.86%, selain penguatan sebagian Bursa Asia pagi ini,  sehingga saham-saham dibawah logam tersebut wakib dilirik investor. Mengetahui IHSG hari ini akan menguat, Jumat ini kami merekomendasikan untuk trading atas saham-saham di Sektor Logam, Bank, Konstruksi, Konsumer, Retail & Infrastruktur. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,210 - 6,303. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BNLI WEGE HOKI INCO ANTM WIKA RALS BEST CARS TOWR.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup melemah sebesar –1.21%, Indeks Hang Seng menguat sebesar +0.76%, diikuti oleh Indeks Shanghai menguat sebesar +0.25%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.39% ke level 25,579,  penguatan tersebut seiring dengan penguatan pada S&P 500 (+0.25%). Wall Street ditutup menguat ditengah rilis data penjualan ritel AS yang  naik 0,7% MoM, jauh lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang turun -0,3% MoM. Selain itu, inversi yield obligasi pemerintah AS tenor dua dan 10 tahun sudah tidak lagi terjadi. Di sisi lain, pelaku pasar perlu mencermati rilis data produksi industri AS yang turun -0,2% MoM, dimana  bulan sebelumnya naik +0,2% MoM dan perkembangan perang dagang dagang AS-China, serta ancaman resesi yang direfleksikan oleh inverted yield curve yang masih terjadi untuk tenor-tenor obligasi AS lainnya. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  melemah –1.38% ke USD 54.47 per barel.

Pada perdagangan 15 Agustus, IHSG ditutup melemah sebesar –0.16% kelevel 6,258. Sejalan dengan hal tersebut investor portofolio membukukan net sell sebesar IDR 287 Miliar. Pelemahan tersebut terjadi ditengah rilis data ekspor Indonesia yang terkontraksi atau turun -5,12% YoY dan impor turun -15,21% YoY yang menyebabkan neraca perdagangan defisit tipis US$ 63,5 juta meskipun realisasi tersebut lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar. Pelaku pasar perlu mencermati arah kebijakan fiskal melalui penyampaian Nota Keuangan dan RAPBN 2020 oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group