Beranda

RESEARCH

Company Update

22 Juni 2017

Early Bird 22 Juni 2017

Kombinasi kembali jatuhnya harga minyak mentah WTI terendah selama 10 bulan terakhir sebesar -2.25% kelevel US$42.53 mendorong turun saham sektor energi   -1.6%, turunnya saham sektor perbankan -0.7% dan jatuhnya saham sektor industrial -0.7% menjadi faktor DJIA turun sebesar -57.11 poin (-0.27%) dihari Rabu.

 Antusiasme investor memburu 4 saham yang baru listing dan aksi beli saham di sektor perbankan, konsumer, semen dan konstruksi menjadi faktor IHSG Rabu ditutup menguat sebesar +0.5% disertai Net Buy Asing sebesar Rp 194.7 miliar menjadikan Net Buy Asing YTD sebesar Rp 19.25 triliun dan IHSG YTD menguat +9.85%, kombinasi turunnya DJIA -0.27%, Oil -2.25% dan CPO -0.97% ditengah akan libur panjangnya Bursa Indonesia mentambut libur Idul Fitri menjadikan IHSG diperkirakan akan bergerak menguat dalam kisaran terbatas.


PT Acset Indonusa (ACST) membukukan kontrak baru Rp7,1 triliun sampai pekan ketiga Juni 2017 atau sebesar 95% dari target kontrak Rp7,5 triliun sepanjang tahun dimana kontrak tersebut berasal dari sejumlah proyek diantaranya proyek tol Jakarta-Cikampek elevated, kemudian tol Kunciran-Serpong. Sisanya adalah beberapa proyek struktur dan pondasi. Dalam proyek Jakarta-Cikampek elevated, porsi pekerjaan Acset Indonusa sebesar 49% sedangkan 51% lainnya dikerjakan oleh PT Waskita Karya (WSKT). Nilai investasi proyek tersebut mencapai Rp13,5 triliun. Proyek jalan tol sepanjang 38,6 kilometer itu terbentang dari Cikunir sampai Karawang Barat di dengan lama pekerjaan konstruksi selama 24 bulan. Perseroan akan kembali merevisi target kontrak baru apabila target Rp7,5 triliun tersebut tercapai. Apabila rencana revisi itu terealisasi maka Acset Indonusa merevisi target hingga 2 kali dalam setahun. Seperti diketahui, semula Acset Indonusa menargetkan kontrak baru Rp 4,5 triliun pada 2017.

 

 

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group