Beranda

RESEARCH

Company Update

22 Maret 2019

Early Bird 22 Maret 2019

Mayoritas kebijakan moneter di developed economies cenderung dovish, wait and see terhadap prospek aktivitas ekonomi global dalam jangka pendek. Di samping itu, uncertainty risk terus meningkat setelah para pemimpin Uni Eropa menyetujui penundaan Brexit. Sebagai leading indicator, MSCI index dan EIDO masing-masing menguat +0.16 dan 0.49%. Pada perdagangan 22Mar, ada potensi IHSG menguat terbatas dengan supp-resist: 6,446-6,540 dan saham-saham yang direkomendasikan, seperti: CTRA, PWON, NFCX, WSBP, dan WOOD. Sebagai faktor internal positif, Bank Indonesia (BI) mempertahankan 7-days reverse repo di 6.0%.

Sama halnya seperti The Fed memberikan sinyal tidak akan menaikkan suku bunga acuan dalam beberapa waktu, Bank of England (BoE) juga mempertahankan suku bunga acuan di 0.75%.  Di samping itu, jobless claims di US berlanjut turun ke level rendah dibandingkan dengan market consensus. Akibatnya, mayoritas bursa saham di developed economies mayoritas menguat. Setelah 2-hari melemah, Dow menguat +0.84% ke 25,962 dan diikuti oleh penguatan pada S&P 500 (+1.09%). Sebagai pendorong, Apple dan DuPont masing-masing menguat signifikan +3.68 dan 1.65%. Begitu juga, FTSE 100 menguat +0.88% sementara DAX melemah -0.46%, di tengah para pemimpin Uni Eropa menyetujui penundaan Brexit. Adapun, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI berlanjut menguat +0.15% ke USD 59.92 per barel.

Mayoritas bursa saham di emerging market  economies Asia ditutup menguat. PCOMP dan TWSE masing-masing menguat signifikan +1.23 dan 0.55%. Begitu juga, IHSG berlanjut menguat +0.29% ke 6,501, dengan didorong oleh penguatan signifikan pada sektor: basic industry (+2.45%) dan property (+1.31%). Sebagai faktor eksternal positif, harga minyak mentah kembali menguat di tengah persediaan minyak mentah di US berlanjut turun dan sebuah sinyal dari policy maker di The Fed akan mempertahankan suku bunga dalam beberapa waktu. Saham-saham yang menjadi leading movers, seperti: INTP, CPIN, SMGR, BBNI, dan BRPT. Namun demikian, investor portofolio asing membukukan net sell IDR -89.81 miliar, setelah net buy 4-hari berturut-turut. Adapun, sebagai faktor internal domestik, Bank Indonesia mempertahankan 7-days reverse repo di 6.0%.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group