Beranda

RESEARCH

Company Update

26 Maret 2019

Early Bird 26 Maret 2019

Sebagai leading indicator, MSCI index menguat +0.24% sementara EIDO melemah tipis -0.04%, di tengah imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun di US berlanjut turun ke level terendah sejak Des17. Sebagai demand side, persepsi investor portofolio saat ini di pasar obligasi, setelah The Fed memberikan sinyal menahan suku bunga acuan hingga akhir tahun, mayoritas mereka khawatir suku bunga acuan akan tetap atau cenderung turun dalam jangka pendek seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terkait perlambatan pada ekonomi global. Perdagangan hari ini (26Mar), IHSG cenderung bergerak variatif dengan supp-resist: 6,367-6,461 dan saham-saham yang direkomendasikan, seperti: BRPT, PTBA, DMAS, WEGE, dan MARK.

Imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun di US berlanjut turun ke level terendah sejak Des17. Ini menyebabkan spread imbal hasil antara obligasi Treasury 3-bulan dan 10-tahun jatuh lebih jauh ke teritori negatif. Akibatnya, mayoritas bursa saham di developed economies berlanjut melemah. Dow flat +0.06% 25,516 sementara S&P 500 melemah tipis -0.08%. Sebagai pemberat, saham Apple dan DuPont masing-masing turun -1.21%. Begitu juga, FTSE 100 dan DAX masing-masing melemah -0.42 dan 0.15%. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI rebound +0.60% ke USD 59.17 per barel, setelah melemah 2-hari berturut-turut.

Bursa saham domestik melemah seiring dengan bursa saham di emerging market economies Asia melemah. Setelah menguat 3-hari, IHSG melemah -1.75% ke 6,411, dengan tertekan oleh penurunan signifikan pada sektor: consumer (-2.77%); miscellaneous (-2.46%); dan manufacturing (-2.23%). Adapun, saham-saham yang menjadi lagging movers, seperti: ICBP, BMRI, UNVR, ASII, dan GGRM. Investor portofolio asing membukukan net sell IDR -147.84 miliar.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group