Sebagai leading indicator, MSCI index dan EIDO masing-masing menguat +0.26 dan 0.62%, seiring dengan penguatan pada mayoritas bursa saham di developed economies. Di samping itu, harga minyak mentah rebound seiring dengan OPEC+ terus berkomitmen pengurangan produksi minyak mentah. Adapun, pada perdagangan 27Mar, IHSG kemungkinan berlanjut menguat dengan supp-resist: 6,414-6,508 dan saham-saham yang direkomendasikan, seperti: PWON, TOWR, CTRA, PZZA, dan RALS.
Mayoritas bursa saham di developed economies rebound. Dow menguat +0.55% ke 25,657 dan diikuti oleh penguatan pada S&P 500 (+0.72%). Sebagai pendorong, saham 3M dan Coca-cola masing-masing menguat signifikan +1.98 dan 1.33%. Begitu juga, FTSE 100 dan DAX masing-masing menguat +0.26 dan 0.64%. Di samping itu, di pasar komoditi, setelah melemah 2-hari, harga minyak mentah WTI menguat signifikan +1.79% ke USD 59.87 per barel. Penguatan tersebut seiring dengan OPEC+ terus berkomitmen pengurangan produksi minyak mentah.
Bursa saham domestik menguat seiring dengan penguatan pada mayoritas bursa saham di emerging market economies Asia. TWSE index dan Nifty index masing-masing menguat signifikan +0.76 dan 0.70%. Begitu juga, IHSG rebound +0.92% ke 6,470, dengan didorong oleh penguatan signifikan pada sektor: basic industry (+1.81%); manufacturing (+1.34%); dan consumer (+1.20%). Saham-saham yang menjadi leading movers, seperti: BBRI, BMRI, HMSP TLKM dan GGRM. Penguatan tersebut di tengah imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun di US berlanjut turun ke level terendah sejak Des17. Sebagai demand side, persepsi investor portofolio saat ini di pasar obligasi, setelah The Fed memberikan sinyal menahan suku bunga acuan hingga akhir tahun, mayoritas mereka khawatir suku bunga acuan akan tetap atau cenderung turun dalam jangka pendek seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terkait perlambatan pada ekonomi global. Investor portofolio asing membukukan net buy IDR +338.86 miliar.
