Setelah selama seminggi lalu IHSG naik +3.33% disertai Net Buy Asing sebesar Rp 865.99 miliar; nampaknya prestasi tsb sulit untuk terulang kembali minggu ini seiring rencana akan dilakukan RDG BI secara tiba-tiba diluar jadwal rutin tgl 30 Mei nanti dimana ada indikasi kuat Bank Indonesia akan kembali menaikkan 7DRR sebesar 25 bps menjadi 4.75%.
Jika 7DRR naik maka akan semakin sulit GDP Indonesia untuk tumbuh 5.3% tahun ini, bahkan mungkin turun menjadi hanya 5 .15%-5.2%. Jika hal itu terjadi maka saham-saham properti, retail, makanan & minuman, automotive, Multi Finance akan semakin sulit untuk tumbuh dan emiten yg mempunyai hutang besar di Rupiah serta mencari sumber pinjaman didalam rupiah akan semakin sulit untuk diperoleh. Senin ini IHSG berpeluang terkena ptofit taking seiring kejatuhan DJIA -0.24%, Oil -4.02%, Nikel -1.09%, Timah -0.17% & CPO -1.41%.
PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Perseroan memperkirakan pertumbuhan penjualan pada kuartal II/2018 bisa mencapai 5% yoy. Periode Lebaran tahun ini jatuh pada waktu yang hampir bersamaan dengan 2017, yakni pada Juni. Penjualan perseroan pada Januari-Juni 2017 tercatat mencapai Rp35,65 triliun atau meningkat 4,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp34,08 triliun. Pada Maret 2018, nilai penjualan dan pendapatan usaha emiten bersandi saham perseroan ini mencapai Rp17,63 triliun, terkontraksi 1,12% dari posisi Rp17,83 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Lebaran memang memberikan dampak positif kepada Indofood. Namun, libur Lebaran yang cukup panjang pada tahun ini membuat perseroan lebih gencar untuk meningkatkan stok di toko-toko dan UMKM.
BUY: ASII, GGRM, ITMG, BBCA, BBNI, BMRI, AKRA, APLN, BSDE, CPIN, HMSP, ICBP, INCO, INDF, INTP, ISAT, MDLN, SMGR, SMRA.
BOW: UNTR, BBTN, ACES, ADHI, BRPT, SRIL, CTRA, EXCL, HRUM, PTPP, TOTL, UNVR, WIKA, WSKT, PTPP, WSBP, WSKT.
SELL: MEDC, ELSA, ENRG, BIPI
