Global Market Highlight
DJIA melemah signifikan sebesar 460 poin (-1,77%) pada perdagangan Jumat (22/03) diikuti kejatuhan indeks S&P 500 (-1,89%), dan Nasdaq (-2,5%). Pelemahan ini didukung oleh: 1) kekhawatiran pelaku pasar akan sinyal resesi dalam waktu dekat yang ditandai dengan yield obligasi pemerintah AS tenor 3 bulan lebih tinggi dibandingkan tenor 10 tahun; 2) rilis Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur AS periode Mar-19 yang berada pada level 52,5 dan merupakan angka terendah sejak Jun-17. Hari ini pasar akan mencermati beberapa data seperti: 1) indeks manufaktur The Fed Dallar per Mar-19; 2) indeks iklim bisnis IFO Jerman per Mar-19.
Domestic Updates
1) Kementerian Keuangan mencatat realisasi subsidi energi hingga Feb-19 sebesar Rp10,4 triliun (+16,3% YoY) dengan realisasi subsidi BBM dan LPG melonjak signifikan sebesar 21,5% YoY menjadi Rp 6,2 triliun sementara subsidi listrik tumbuh 9,4% YoY menjadi Rp4,2 triliun.
2) Pemerintah berencana menekan tingkat peredaran rokok ilegal menjadi hanya sebesar 3% dari total penjualan pada FY19E dari sebelumnya mencapai 10,9% pada FY17 dan 7% pada FY18. Kami meyakini penindakan terhadap peredaran rokok ilegal ini dilakukan untuk menciptakan keadilan bagi pabrikan yang patuh terhadap ketentuan pemerintah.
Company News
IHSG Update
IHSG ditutup menguat 0,36% pada level 6.525 pada perdagangan Jumat (22/03) sejalan dengan penguatan mayoritas bursa regional Asia. Investor asing terpantau mencatatkan net buy sebesar Rp486,66 miliar. Hari ini kami perkirakan laju IHSG akan berada pada rentang 6.460-6.550 di tengah penantian pasar akan data pertumbuhan pinjaman Feb-19. Todays recommendation: TLKM, MEDC, BNGA, PTPP.