Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

03 April 2020

MNCS Morning Navigator 03 April 2020

Global Market Highlight

DJIA menguat sebesar +2,24% pada perdagangan Kamis (02/04) diikuti oleh penguatan indeks S&P 500 (+2,28%) dan Nasdaq (+1,72%). Penguatan ini disebabkan adanya optimisme antara Arab Saudi dan Rusia untuk mencapai kesepakatan untuk memangkas produksi minyak dunia, yang  berdampak kepada penguatan harga minyak. Selain itu rilis data pengangguran AS meningkat 6,65 juta, atau melebihi estimasi sebesar 5,25 juta. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) China PMI Composite per Mar-2020; 2) US ISM Non-Manufacturing/Services Composite per Mar-2020; 3) Euro Retail Sales per Feb-2020.

 

Domestic Updates

1. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada FY20E tidak akan lebih rendah dari 2,3% karena stimulus fiskal dan moneter. Salah satunya adalah anggaran Rp405 triliun dimana Rp75 triliun akan digunakan untuk bidang kesehatan terkait penyebaran virus Covid-19 dan Rp110 triliun untuk perlindungan sosial. Selain itu, sebesar Rp70,1 triliun akan digunakan untuk insentif perpajakan dan Kredit Usaha Rakyat serta Rp150 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional.

2. Pemerintah resmi menarik pajak atas Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang mencapai Rp 10,4 triliun. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19.

 

Company News

1. LMPI membukukan kenaikan pendapatan pada FY19 sebesar 13,6% YoY menjadi Rp517 miliar (vs Rp455 miliar pada FY18). Kenaikan juga terjadi pada beban pokok penjualan sebesar 15,9% YoY menjadi Rp467,5 miliar serta beban umum dan administrasi yang meningkat 5,3% YoY menjadi Rp53,5 miliar. Meskipun demikian, perseroan masih mencatatkan rugi bersih menjadi Rp41,66 miliar (vs Rp46,39 miliar pada FY18). (Market Bisnis)

2. AMRT membukukan kenaikan pendapatan pada FY19 sebesar 9,17% YoY menjadi Rp72,94 triliun (vs Rp66,82 triliun pada FY18). Perseroan juga mengalami kenaikan beban pokok penjualan sebesar 8,97%, beban penjualan dan distribusi sebesar 9,03%, serta beban umum dan administrasi sebesar 4,14%. Dengan demikian, perseroan membukukan laba bersih yang meningkat 71,12% YoY menjadi Rp1,1 triliun (vs Rp650,14 miliar pada FY18). (Market Bisnis)

3. IPOL membukukan penurunan pendapatan pada FY19 sebesar 3,93% YoY menjadi USD203,26 juta (vs USD211,57 juta pada FY18). Perseroan juga membukukan penurunan beban pokok penjualan sebesar 4,48% YoY menjadi USD162,78 juta dan peningkatan pendapatan lain-lain sebesar 5,93% YoY menjadi USD657,52 ribu. Laba bersih mengalami penurunan sebesar 13,02% YoY menjadi USD4,22 juta (vs USD4,85 juta pada FY18). (Market Bisnis)

 

IHSG Updates

IHSG menguat sebesar +1,47% di level 4.531 pada perdagangan Kamis (02/04) meskipun aksi jual bersih investor asing mencapai Rp384,32 miliar.Penguatan IHSG terjadi sejalan dengan stimulus yang diberikan Pemerintah untuk menangani Covid-19 sebesar Rp405 triliun. Sementara itu, data PMI Markit mencatatkan penurunan menjadi 45,3 per Mar-2020 dari 51,9 pada Feb-2020 yang mengindikasikan adanya kontraksi pada sektor manufaktur. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp16.495. Hari ini IHSG diprediksikan berada di rentang 4.450-4.580 di tengah penantian data penjualan sepeda motor per Mar-2020. Todays recommendation: BBCA, UNTR, JPFA, SMGR.

 

Corporate Action

RUPSLB: ASSA, ACST

 

Disclaimer On

BBCA, UNTR, JPFA, SMGR, ASSA, ACST, LMPI, AMRT, IPOL

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group