Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

10 Desember 2019

MNCS Morning Navigator 10 Desember 2019

MNCS Morning Navigator
10 Desember 2019

 

Global Market Highlight
DJIA mengalami pelemahan sebesar 105 poin (-0,38%) pada perdagangan Senin (09/12) diikuti pelemahan indeks S&P 500 (-0,32%) dan Nasdaq (-0,40%). Pelemahan bursa AS terjadi setelah kenaikan indeks selama tiga hari, dimana rilisnya perlambatan ekonomi AS semakin menekan laju indeks. Selain itu fokus investor kembali pada negosiasi dagang antara AS-China mengingat batas waktu pengenaan tarif impor produk China mulai efektif pada 15 Desember. Sejauh ini perang dagang telah mengakibatkan kontraksi volume perdagangan dan berdampak pada penurunan aktivitas bisnis. Hari ini pasar akan menanti beberapa rilis data penting seperti: 1) UK Monthly GDP per Oct-19; 2) China Consumer Price Index per Nov-19; 3) EU German ZEW Survey Expectations per Dec-19.

 

Domestic Update
BI mengestimasikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan mencatatkan surplus sebesar USD1,5 miliar di FY19E. Hal ini disampaikan setelah pencatatan defisit sebesar USD7,1 miliar di FY18 dengan defisit transaksi berjalan (CAD) hampir mencapai 3% dari PDB, yakni 2,98%. Neraca transaksi berjalan diprediksikan akan lebih baik di bawah 3% PDB atau sekitar 2,7% di FY19E. Sejumlah stratregi telah dijalankan pemerintah namun tetap membutuhkan waktu untuk menyelesaikan persoalan defisit transaksi berjalan.

 

Company News

  1. ADHI memperoleh kontrak baru sebesar Rp9,1 triliun hingga Nov-19. Angka tersebut setara dengan 30,33% dari target sebesar Rp30 triliun. Realisasi kontrak baru di bulan November 2019 didominasi oleh pengaman pantai di Kota Palu, Sulawesi Tenggara dan Pembangunan Rusun di Penjaringan. Pengaman pantai di Kota Palu memiliki nilai kontrak Rp248,2 miliar dan pembangunan rusun di Penjaringan, Jakarta sebesar Rp221,3 miliar. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 22,8%, BUMN sebesar 65,7%, sementara swasta atau lainnya sebesar 11,5%. (Kontan)
  2. BBRI menyiapkan dana Rp4,2 triliun untuk modal kerja informasi dan teknologi di FY20F. Angka tersebut meningkat 13,5% dibandingkan dengan alokasi di FY19E. Modal kerja ini akan digunakan untuk modernisasi infrastruktur IT, implementasi program modernisasi core banking, peningkatan keamanan cyber, dan inisiatif global. (Market Bisnis)
  3. PPRO akan mengembangkan hunian dengan konsep transit oriented development dan menargetkan segmen pasar mahasiswa. Strategi tersebut dilakukan karena minat pasar untuk hunian berkonsep TOD dan hunian khusus mahasiswa diperkirakan masih cukup tinggi meski kondisi pasar properti pada FY20F diprediksi cenderung stagnan. Sebelumnya PPRO baru saja meluncurkan produk hunian vertikal yaitu Mazhoji yang dikelilingi oleh beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Gunadharma, Universitas Jayabaya, dan Universitas Islam Internasional Indonesia. (Market Bisnis)

 

IHSG Update
IHSG ditutup menguat 0,11% di level 6.193 pada perdagangan Senin (09/12) walaupun diikuti aksi jual bersih investor asing senilai Rp55,21 miliar. Penguatan IHSG terjadi sejalan dengan penguatan mayoritas bursa regional Asia dan di tengah sentimen window dressing yang dilakukan di akhir tahun meningkatkan nilai transaksi harian serta performa IHSG. Sementara nilai tukar Rupiah terhadap USD menguat pada level Rp14.014. IHSG diprediksikan akan bergerak pada rentang 6.160-6.200 di tengah penantian data penjualan eceran yang akan rilis pekan ini. Todays recommendation: BBNI, MAPI, BSDE, PGAS.

 

Corporate Action
Initial Public Offering: IFII
Public Expose: BKSL
Cash Dividend Date: TOTO

 

Disclaimer On

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group