10 Oktober 2019
MNCS Morning Navigator 10 Oktober 2019
MNCS Morning Navigator
10 Oktober 2019
Global Market Highlight
DJIA menguat sebesar 0,70% pada perdagangan Rabu (09/10) diikuti penguatan indeks S&P (+0,91%) dan Nasdaq (+1,02%). Bursa saham Eropa dan AS ditutup lebih tinggi setelah Tiongkok menyatakan siap terbuka untuk kesepakatan parsial pada pertemuan dengan AS, walaupun adanya sentimen negatif yang disebabkan oleh pernyataan IMF mengenai perlambatan ekonomi global serta kebijakan proteksionisme. Hari ini pasar akan menanti beberapa rilis data seperti: 1) US Consumer Price Index (YoY) per Sep-19; 2) US Consumer Price Index Ex Food and Energy (YoY) per Sep-19; 3) ECB Accounts Policy Meeting per Sep-19.
Domestic Update
- BI merilis Survey Penjualan Eceran per Aug-19 yang tumbuh 1,1% YoY. Angka tersebut dinilai tumbuh melambat jika dibandingkan Aug-18 sebesar 6,1% YoY. Angka sementara menunjukkan pertumbuhan ritel sebesar 2,1% YoY pada Sep-19. Perlambatan ini disebabkan oleh asumsi bahwa daya beli masyarakat berada pada posisi yang lemah.
- Skema pendanaan campuran (blended finance) dapat menjadi salah satu alternatif pembiayaan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, untuk mencapai tujuan SDGs Indonesia sudah tidak mungkin bergantung pada anggaran negara. Data Bappenas mencatat, Indonesia membutuhkan dana Rp2.867 triliun. Sementara itu hingga 2030, jumlah biaya yang dibutuhkan guna mencapai tujuan SDGs sebesar Rp10.397 triliun.
Company News
- INDY berencana meningkatkan volume penjualan batu bara di tengah penurunan harga batu bara. Pada FY19E perseroan menargetkan dapat memproduksi 35,5 juta ton (vs 34 juta ton pada FY18). Perseroan juga akan mengupayakan optimalisasi proses dan fokus pada market tertentu, dimana pada FY18 sebesar 32% produksi atau 10,8 juta diekspor ke China, sedangkan 29% atau 9,9 juta ton untuk domestik. (Market bisnis)
- TBIG berencana melakukan stock split dengan rasio 1:5. Rencana tersebut akan diungkapkan dalam pengumuman panggilan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 Oktober 2019. Selain stock split, perseroan juga akan meminta restu pemegang saham untuk menerbitkan surat utang senilai USD650 juta atau sekitar Rp9,1 triliun. (Kontan)
- JSMR berusaha menyelesaikan pembangunan jalan tol Manado-Bitung, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini agar selesai tepat waktu. Jalan Tol Manado-Bitung memiliki total panjang 39 km yang dibangun dengan skema pembiayaan kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang terdiri atas 2 paket pekerjaan. (Kontan)
IHSG Update
IHSG terpantau melemah sebesar 0,17% pada perdagangan Rabu (09/10) diikuti dengan aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp33,32 miliar. Pelemahan IHSG terjadi di tengah pelemahan mayoritas bursa Asia akibat keberlanjutan sengketa dagang dan kebijakan luar negeri AS dan Tiongkok. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp14.175. Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.000-6.150 di tengah penantian pasar akan rilisnya data neraca perdagangan Indonesia per Sep-19 dan keputusan suku bunga di akhir Okt-19. Todays recommendation: BSDE, ERAA, INCO, BMRI.
Corporate Action
Ex-Dividend: ASGR
RUPS : JKON, JRPT
Disclaimer On