Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

19 Maret 2020

MNCS Morning Navigator 19 Maret 2020

Global Market Highlight
DJIA melemah signifikan sebesar 6,30% pada perdagangan Rabu (18/03) diikuti dengan pelemahan indeks S&P 500 (-5,18%) dan Nasdaq (-4,70%). Pelemahan indeks terjadi seiring dengan kekhawatiran akan penyebaran Covid-19 yang lebih dari 200.000 kasus di seluruh dunia dan berakibat pada melemahnya ekonomi global. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Goldman Sachs dan Morgan Stanley akan potensi resesi akibat penyebaran Covid-19. Di sisi lain, Senat AS berencana memberikan program pemberian cuti berbayar selama wabah ini berlangsung. Hari ini pasar akan mencermati beberapa rilis data seperti: 1) US Initial Jobless Claim; 2) US Leading Index per Feb-2020; 3) Japan All Industry Activity Index.

 

Domestic Updates
Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan pajak sepanjang Jan-2020 hingga Feb-2020 sebanyak Rp152,9 triliun (-4,9% YoY). Realisasi penerimaan pajak tersebut baru mencapai 9,3% dari target FY20E yang senilai Rp1.642,6 triliun. Adapun, penerimaan pajak penghasilan (PPh) Badan pada Feb-2020 sebesar Rp20,2 triliun. Pencapaian tersebut juga mengalami penurunan 19,57% YoY dibandingkan FY19 yang mengalami pertumbuhan positif di level 40,46%.

 

Company News

  1. AKRA mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 7,81% YoY menjadi Rp21,70 triliun pada FY19 (vs Rp23,54 triliun pada FY18). Hal tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan bisnis BBM sebesar 8% YoY menjadi Rp15,74 triliun. Selain itu, penurunan juga terjadi pada pendapatan bisnis bahan kimia sebesar 16% YoY menjadi Rp4,46 triliun pada FY19 akibat average selling price yang lebih rendah walaupun volume penjualan naik sebesar 3%. Meskipun demikian, AKRA membukukan laba bersih sebesar Rp714 miliar (+0,28% YoY) (Kontan)
  2. PPRO mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 1,57% YoY menjadi Rp2,51 triliun pada FY19 (vs Rp2,55 triliun pada FY18). Selain itu, beban pokok penjualan juga mengalami penurunan sebesar 1,83% YoY menjadi Rp1,2 triliun. Disisi lain, beban usaha mengalami peningkatan sebesar 0,57% YoY menjadi Rp76,42 miliar dan beban keuangan meningkat sebesar 15,87% YoY sehingga mencatatkan rugi sebesar Rp14,61 miliar. (Market Bisnis)
  3. NRCA melaksanakan buyback saham dengan nilai Rp125 miliar. Pembelian saham dilakukan dengan harga maksimum Rp500 per saham. Buyback saham juga akan dilakukan dalam periode 3 bulan, sejak 19 Maret 2020 hingga 19 Juni 2020. Transaksi ini diperkirakan akan membuat total saham beredar berkurang sebanyak 250 juta lembar dan menambah jumlah saham treasury perseroan dengan besaran yang sama hingga mencapai 304,34 juta saham. (Kontan)

 

IHSG Updates
IHSG melemah sebesar 2,83% di level 4.330 pada perdagangan Rabu (18/03) seiring dengan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp258,47 miliar. Pelemahan indeks sejalan dengan pelemahan mayoritas bursa regional akibat penyebaran Covid-19 yang meluas. Sementara itu, kasus penyebaran di Indonesia tercatat 277 terinfeksi dengan 19 orang meninggal dan 11 orang dinyatakan sembuh. Di sisi lain investor juga mencermati penurunan harga minyak mentah dunia yang berada di level ~USD23/barrel. Hari ini kami memperkirakan IHSG bergerak pada rentang 4.250-4.400 di tengah penantian RDG pada Kamis-Jumat ini. Todays recommendation: GGRM, AKRA, EXCL, UNTR.

 

Disclaimer On

AKRA, PPRO, NRCA, GGRM, EXCL, UNTR

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group