MNCS Morning Navigator
2 Desember 2019
Global Market Highlight
DJIA melemah 0,40% pada perdagangan Jumat (29/11) diikuti pelemahan indeks S&P (-0,40%) dan Nasdaq (-0,46%). Pelemahan indeks terjadi di tengah peningkatan ketegangan antara AS-China setelah China mengancam membalas keputusan Presiden AS Donald Trump dengan pembekuan UU di Hong Kong. Saat ini pasar menanti adanya kesepakatan dagang yang direncanakan berlangsung pada 15 Desember 2019. Hari ini investor menantikan beberapa rilis data antara lain: 1) US ISM Manufacturing per Nov-19; 2) China PMI Manufacturing per Nov-19; 3) US ISM Employment per Nov-19.
Domestic Update
Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) bertumbuh 6,3% YoY atau mencapai Rp6.025,6 triliun per Okt-19. Hal ini disebabkan oleh perlambatan dalam pertumbuhan aktiva luar negeri bersih serta aktiva dalam negeri bersih di mana masing-masing sebesar 1,9% YoY dan 7,9% YoY. Di sisi lain, uang beredar dalam arti sempit (M1) juga menunjukkan perlambatan dari 6,9% YoY di Sep-19 menjadi 6,6% YoY di Okt-19 yang bersumber dari perlambatan giro rupiah.
Company News
IHSG Update
IHSG menguat sebesar 0,99% pada perdagangan Jumat (29/11) setelah mencatatkan penurunan selama 6 hari berturut-turut meskipun aksi jual bersih investor asing mencapai Rp219,03 miliar. Penguatan indeks terjadi di tengah rilisnya data uang yang beredar bertumbuh 6,3% YoY. Sementara itu, mayoritas bursa regional Asia mencatatkan pelemahan dan nilai tukar Rupiah terhadap USD melemah pada level Rp14.108. Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.920-6.120 di tengah penantian pasar akan rilisnya data inflasi per Nov-19 dan kedatangan turis per Okt-19. Todays recommendation: BDMN, INCO, ISAT, LSIP.
Corporate Action
RUPS: ARTO,ENRG, ISAT
Disclaimer On