MNCS Morning Navigator
23 September 2019
Global Market Highlight
DJIA terpantau melemah 0,59% pada perdagangan Jumat (20/09) diikuti pelemahan S&P (-0,49%) dan indeks Nasdaq (-0,80%). Pelemahan indeks terjadi di tengah pembatalan China ke AS yang kemudian mengurangi optimisme pelaku pasar akan terwujudnya damai dagang. Sementara itu PBOC menurunkan suku bunga loan prime rate (LPR) satu tahun menjadi 4,20% per Sep-19 (vs 4,25% pada Aug-19) demi menjaga perekonomian yang terdampak perang dagang. Hari ini pasar akan menanti beberapa data seperti: 1) US Manufacturing PMI per Sep-19; 2) Eurozone PMI per Sep-18; 3) ECB Mario Draghi testifies at European Parliament.
Domestic Update
Kemenkeu melakukan debt switch dengan melelang pembelian kembali Surat Utang Negara (SUN). Pemerintah berhasil memperoleh nilai Rp2,12 triliun dengan mekanisme many to many. Peserta lelang menawarkan 10 SUN yang berasal dari 11 seri obligasi negara dengan jumlah mencapai Rp4,77 triliun. Hal ini menguntungkan karena terdapat perpanjangan tenor seri SUN yang ditukar dari 2,68 tahun menjadi 7,99 tahun dengan rata-rata sebesar 5,13 tahun, kemudian adanya penurunan rata-rata tertimbang kupon dari 10,37% menjadi 6,6% dan terdapat pengurangan seri-seri yang kurang likuid di pasar SUN.
Company News
IHSG Update
IHSG ditutup melemah 0,21% pada perdagangan Jumat (20/09) diikuti aksi penjualan bersih investor asing mencapai Rp833,82 miliar. Pelemahan indeks terjadi seiring dengan rilis data ekspor dan impor Indonesia yang masing – masing menurun sebesar 7,60% MoM dan 8,53% MoM. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp14.055. Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.200-6.300 di tengah menanti rilis penjualan motor per Aug-19. Todays recommendation: BDMN, PTBA, HMSP, BRPT.
Corporate Action
Cum-dividend: ASRM
Disclaimer On