Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

26 Maret 2020

MNCS Morning Navigator 26 Maret 2020

Global Market Highlight

DJIA menguat sebesar +2,39% pada perdagangan Rabu (13/03) diikuti oleh penguatan indeks S&P 500 (+1,15%) meskipun Nasdaq melemah sebesar -0,45%. Penguatan ini didukung oleh program Quantitative Easing yang akan dilakukan The Fed dengan nilai tak terbatas terhadap obligasi pemerintah, Residential Mortgage-Backed Security (RMBS) dan efek lainnya. Tujuan program ini untuk mendukung kelancaran fungsi pasar serta membantu perekonomian AS yang tertekan oleh pandemi COVID-19. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) US Annual GDP per 4Q19; 2) US Initial Jobless Claims per 21-Mar-2020; 3) UK Bank of England Rate.

 

Domestic Updates

  1. BI mencatatkan modal asing yang keluar dari Indonesia sebesar Rp104,7 triliun sejak awal Mar-2020. Adapun, sejak awal tahun FY20 hingga sekarang, modal asing yang keluar sebesar Rp125,2 triliun. Modal asing yang keluar berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) dengan jumlah outflow Rp112 triliun dan saham sebesar Rp9,2 triliun. Meskipun demikian, BI memprediksi likuiditas lebih dari cukup karena bank sentral telah melakukan injeksi likuiditas di pasar keuangan dan perbankan senilai hampir Rp300 triliun.
  2. BI memprediksi inflasi Mar-2020 terjaga rendah karena ketersediaan pasokan bahan pangan yang cukup. Berdasarkan survei pemantauan harga hingga minggu ketiga Mar-2020, inflasi tercatat sebesar 0,11% MoM atau 2,98% YoY. Adapun, komoditas pengeluaran yang berkontribusi paling besar terhadap inflasi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,95% dengan proporsi sebesar 0,25%.

 

Company News

  1. MARK melakukan buyback saham sebanyak 20% dari modal disetor senilai Rp15 miliar. Buyback saham akan dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan sejak 23 Maret 2020 hingga 23 Juni 2020. Dana untuk melakukan buyback akan berasal dari kas internal dan tidak akan memberikan dampak negatif pada kegiatan usaha perseroan karena MARK memiliki modal kerja dan arus kas cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha. (Kontan)
  2. MERK membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 21,68%% YoY menjadi Rp744,63 miliar pada FY19 (vs Rp611,96 miliar pada FY18). Beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan sebesar 5,26% YoY menjadi Rp421,32 miliar. Laba bersih mengalami penurunan 93,27% YoY menjadi Rp78,25 miliar. Penurunan ini juga terjadi pada earning per share perseroan pada FY19 menjadi Rp175 (vs Rp2.597 pada FY18). (Market Bisnis)
  3. PSSI membukukan pendapatan sebesar USD75,33 juta pada FY19 (+18,57% YoY). Peningkatan ini berasal dari pendapatan segmen bisnis muatan apung dan pengangkutan yang mengalami kenaikan 6,68% YoY menjadi USD62,24 juta dimana tarif untuk segmen bisnis ini meningkat sebesar 31,2% YoY menjadi USD2,49 per metrik ton. Selain itu, pertumbuhan pendapatan PSSI juga berasal dari pendapatan segmen bisnis sewa berjangka yang meningkat 303,85% YoY menjadi USD9,89 juta. (Kontan)

 

IHSG Updates

IHSG melemah sebesar -1,30% di level 3.937 pada perdagangan Selasa (24/03) diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp631,41 miliar. Pelemahan ini terjadi di tengah penguatan mayoritas bursa regional Asia akibat tingginya modal asing yang keluar dari Indonesia hingga mencapai Rp125,2 triliun hingga Mar-2020. Di sisi lain, BI telah menyalurkan Rp300 triliun untuk membeli kembali aset seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan repo perbankan. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp16.500. Hari ini IHSG diprediksikan berada di rentang 3.850-4.250 di tengah penantian data penjualan motor per Feb-2020. Todays recommendation: ASII, BBNI, PTBA, UNVR.

 

Corporate Action

RUPS: BBMI, WTON

 

Disclaimer On

ASII, BBNI, PTBA, UNVR, MARK, MERK, PSSI

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group