Beranda

RESEARCH

Company Update

07 Desember 2017

Weekly Analysis 04 Desember - 8 Desember 2017

Sementara dari dalam negeri, IHSG turun tajam jelang libur long weekend. IHSG ditutup melemah 109,22 poin (-1,8%) ke posisi 5.952,138 pada penutupan perdagangan kamis lalu. IHSG tertekan setelah investor asing melepas saham-saham unggulan berkapitalisasi besar di akhir penutupan perdagangan. Total net sell asing mencapai nilai Rp 1,334 triliun di pasar reguler.  Dalam sepekan,  IHSG melemah cukup signifikan dengan mengalami penurunan -1,83%, dan diikuti oleh aksi jual asing sebesar Rp. 2,99 triliun di pasar reguler. Sepanjang bulan November, IHSG melemah -0,88% dan mengakhiri penguatan selama 9 bulan berturut-turut. Penyebab penurunan tajam IHSG pada akhir pekan lalu terkait rebalancing MSCI Index. MSCI mengubah susunan portofolio dan mengurangi bobot saham Indonesia, sehingga membuat investor asing melakukan penjualan bersih yang cukup besar. Sementara sentimen dari eksternal yang mempengaruhi gerak pasar pada pekan lalu adalah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tumbuh 3,3 persen pada kuartal III 2017 dan melampaui harapan, sehingga memberikan sinyal kuat untuk kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada bulan Desember ini.  Sinyal ini juga didukung oleh pernyataan Yellen yang mengatakan kalau The Fed siap meningkatkan suku bunga Amerika Serikat untuk ketiga kalinya tahun ini pada Desember. Sementara semenanjung Korea kembali menghangat, setelah Korut meluncurkan sebuah rudal balistik antarbenua jenis baru, Hwasong-15, yang diklaim mampu menjangkau seluruh wilayah AS. Pada sepekan ini kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam range 5,915 - 6,015.

 

Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka menguat pada pembukaan perdagangan minggu ini, setelah Senat Amerika Serikat mengeluarkan versi RUU overhaul pajak sertadi dukung dari penguatan dolar AmerikaSerikat. Sementara imbal hasil US Treasury meningkat setelah Senat Amerika Serikat memilih untuk menyetujui perombakan pajak. Di sisi lain, pemotongan pajak akan menambah tumpukan utang Amerika Serikat dan dapat meningkatkan kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga yang lebih agresif . The Federal Reserve pun hampir dapat dipastikan menaikkan suku bunga pada akhir bulan ini, sementara pasar melihat akan ada dua kenaikan di 2018. Namun, banyak yang memperhitungkan pemotongan pajak akan menghasilkan keputusan Fed yang lebih hawkish.

 

Harga minyak melanjutkan peningkatan setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sejumlah produsen minyak utama lainnya menyepakati penambahan pemangkasan produksi sampai akhir 2018. Keputusan tersebut membuat harga minyak memanas 2 hari beruntun. Namun demikian, OPEC dan non-OPEC memberi sinyal akan menghentikan kesepakatan jika harga minyak naik terlalu jauh.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group