Beranda

RESEARCH

Company Update

07 November 2017

Weekly Analysis 06 November - 10 November 2017

Bursa Indonesia ditutup menguat sebesar +0.14% pada perdagangan hari Jumat (03/11) lalu menjelang dirilisnya laporan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia sehingga dalam seminggu lalu IHSG telah menguat sebesar +64.26 poin atau menguat +1.08% ke level 6,039.54. Pada hari ini (Senin, 06 Nov 17) BPS mengumumkan bahwa Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada Kuartal 3 tahun 2017 tumbuh 5.06% YoY.Meskipun demikian, angka tersebut msih di bawah estimasi pasar yang memprediksikan Pertumbuhan Indonesia mencapai 5.1%. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Kuartal 3 tahun 2017 ini mencapaiRp3,502.3 triliun. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 9.45% sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yaitu sebesar 17.27%. Kami memperkirakan pada sepekan ini IHSG akan bergerak dalam rentang 5,978 - 6,091.

 

Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump telah memilih Jerome Powell sebagai Pemimpin The Fed yang baru menggantikan Janet Yellen. Pergantian pimpinan The Fed dinilai positif oleh pelaku pasar karena Jerome Powell diperkirakan akan melanjutkan kebijakan moneter yang telat dilakukan oleh Janet Yellen. Selain itu laporan tenaga kerja Amerika Serikat pada bulan Oktober juga dinilai cukup tinggi setelah ditimpa dua badai besar beberapa saat yang lalu. Indeks Dow Jones pun terus mengalami kenaikan. Dalam sepekan lalu DJIA naik +105.19 poin atau +0.45% ke level 23,539.19.

 

 

Dalam sepekan lalu harga-harga komditas bergerak bervariasi dengan kenaikan tertinggi terjadi pada harga nikel yang naik hingga hampir 10% dalam sepekan kemudian disusul oleh harga minyak WTI sebesar +3.34%. Kenaikan harga nikel yang signifikan disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah Filipina selaku produsen terbesar tambang nikel menutup 17 tambang dari 18 tambang yang ada karena faktor perlindungan lingkungan. Selain efek penutupan tambang, laporan Bank Dunia mengenai proyeksi harga komoditas pun ikut mendorong kenaikan harga nikel. Dalam jangka panjang, permintaan nikel diperkirakan akan melonjak untuk memenuhi kebutuhan pada industri stainless steel serta baterai lithium-ion pada electric vehicle (kendaraan listrik) dan pengisi daya.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group