Beranda

RESEARCH

Company Update

19 Desember 2017

Weekly Analysis 18 Desember - 22 Desember 2017

Aksi beli saham batubara, properti, telko konstruksi, bank dan perkebunan menjadi faktor IHSG kembali menguat sebesar +0.1% ditengah aksi jual asing sebesar Rp-717.05 miliar dihari Jumat. Dengan kenaikan tersebut selama 1 minggu IHSG menguat +1.47% disertai aksi jual asing sebesar Rp-2.35 triliun. Dengan kenaikan di hari Jumat, IHSG YTD menguat +15.53% ditengah Net Sell Asing YTD mencapai Rp-41.03 triliun atau TURUN SANGAT TAJAM Rp-69.83 trilun atau turun sangat tajam sekitar -242.5% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat di bulan Mei sebesar Rp28.8 triliun. Merujuk naiknya DJIA +0.6%, Nikel +3.81%, Timah +1.32%, dan CPO +2.69% maka IHSG kami perkirakan berpeluang menguat diatas level 6,120.

 

 

Pada pekan lalu, bursa Amerika bergerak cukup signifikan yaitu +322.58 poin atau +1.33% ke level 24,651.74. Penguatan indeks Dow Jones didorong oleh rilis data industrial production pada bulan November yang naik 0.2%. Meskipun pencapaian tersebut sedikit dibawah perkiraan pasar, namun kenaikan tersebut melanjutkan kenaikan pada bulan Oktober yang tercatat sebesar 1.2%. Produksi manufaktur tercatat mengalami kenaikan selama 3 bulan berturut-turut.

 

 

Pada pekan lalu, mayoritas harga komoditas bergerak menguat kecuali harga minyak dan timah. Penguatan tertinggi terjadi pada harga Nikel yaitu menguat +5.75% diikuti oleh cooper sebesar +5.03%. Harga CPO pun mengalami penguatan sebesar +1.66%. Harga minyak ditutup pada level yang sama dengan pekan sebelumnya yaitu US$57.36 per barel. Hal ini disebabkan harga minyak masih rawan untuk terkoreksi setelah sempat mencapai level tertingginya pada 24 November lalu di level US$59.05 per barel.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group