Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +28.22 poin atau menguat +0.43% dalam sepekan lalu ke level 6,619.80. IHSG berhasil mencetak rekor tertingginya pada 19 Februari 2018 di level 6,689.29 naik sebesar 97,71 poin. Net Sell investor Asing pada Jumat lalu sebesar Rp193.22 miliar sehingga total Net Sell Asing mencapai Rp7,336.9 miliyar selama tahun 2018. Adapun kenaikan tersebut, menunjukan kekhawatiran investor mulai mereda namun pergerakan IHSG masih dibayangi oleh rencana kebijakan pengetatan moneter oleh The Fed. Pada sepekan ini kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam range 6,530 - 6,647
Pada hari jumat lalu, Indeks Dow Jones ditutup menguat sebesar +109.6 point atau +0.4%. The Fed merilis laporan kebijakan moneternya pada jumat lalu. Dimana perekonomian Amerika Serikat menunjukan terus mengalami pemulihan dengan melihat perekonomian Amerika Serikat mengalami full employment, kenaikan inflasi dan kenaikan upah yang tampak moderat. Hal tersebut semakin memperkuat indikasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Dalam pekan lalu, bursa Asia mayoritas mengalami kenaikan. Bursa Jepang merupakan bursa yang mengalami kenaikan terbesar mencapai +2.0%. Sentimen positif dari data perekonomian Jepang dimana nilai ekspor naik sebesar 12,2% pada Januari secara yoy. Ditambah lagi consumer price index mengalami kenaikan sebesar 0.9% pada januari secara yoy. Dalam sepekan lalu harga komoditas mayoritas bergerak melemah dengan pelemahan tertinggi terjadi pada harga Nikel yaitu turun –5.05% diikuti oleh harga CPO sebesar –2.97%. Ditengah melemahnya harga komoditas lainnya, harga Emas bergerak menguat sebesar +1.44% begitu juga dengan harga Timah yang menguat sebesar +2.83%.
