Beranda

RESEARCH

Company Update

26 Maret 2018

Weekly Analysis 26 Maret - 29 Maret 2018

Selama sepekan lalu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar –94.26 poin atau –1.50% ke level 6,210.69. Tercatat bahwa Net Sell investor Asing pada Jumat lalu sebesar Rp 1,060 miliyar sehingga total Net Sell Asing mencapai Rp 21,048 miliyar selama tahun 2018. Adapun penurunan tersebut, dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap Trade War antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya serta kenaikan suku bunga acuan Ameriaka Serikat atau Fed Fund Rate akan lebih cepat .  Pada sepekan ini kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam range 6,080-6.385.

Selama sepekan lalu Wall Street bergerak melemah –1,413 atau –5.7% di level 23,533. Pelemahan tersebut tertekan seiring dengan keputusan The Federal Reserve yang telah menaikan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) sebanyak 25 basis point. Ditambah dengan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang bergerak di level tertinggi satu bulan, berada di level mendekati 3%. Hingga akhir pekan lalu, pasar saham masih mengkhawatirkan dampak perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok. Amerika Serikat memberlakukan tarif impor sebesar US$ 60 miliyar yang berlaku untuk produk-produk Tiongkok. Kemudian Tiongkok mulai membalas akan memberlakukan tarif impor bagi Amerika Serikat sebesar US$ 3 miliyar.  Pasar khawatir langkah Presiden Donal Trumb akan mengganggu ekonomi global.

Bursa Asia pada pekan lalu kompak mengalami perlemahan. Salah satunya Bursa Tiongkok yang turun tajam setelah mengumumkan rencana pengenaan tarif impor terhadap Amerika Serikat. Kemudian Bursa Jepang juga turun terbebani nilai tukar yen terhadap dolar AS akibat perang dagang. Dalam sepekan lalu harga komoditas mayoritas mengalami pelemahan. Pelemahan paling  dalam adalah Nikel sebesar –5%. Penguatan terjadi pada harga Oil dimana naik sebesar +5.7%.  Harga minyak mentah mencapi level tertinggi enam mingguan, didukung penurunan pada persediaan di Amerika Serikat. Penurunan cadangan tersebut terjadi di tengah spekulasi bahwa Amerika Serikat dapat mengintensifkan sanksi terhadap Iran.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group