Selama sepekan lalu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar +116.4 poin atau +1.98% ke level 5,989.1. Dalam sepekan ini investor asing mebukukan aksi beli sebesar 122,61 miliar. IHSG telah break pada downtrend jangka menengah di level 5,950 sebagai resistance, merefleksikan telah rebound dan mulai recovery. IHSG kemungkinan besar akan menguji resistance terdekat di level 6,000-6,100. Jika IHSG mampu break pada level tersebut, maka solid signal untuk bullish. Penguatan pada IHSG saat ini, seiring dengan membaiknya mayoritas kinerja keuangan emiten pada 1H18. Kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam range 5,900-6,100.
Wall Street dalam sepekan bergerak menguat +38.7 atau +0.15% di level 25,058. Penguatan tersebut merespon reaksi perang dagang yang mereda yang dikarenakan Presiden Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menyetujuin untuk menghilangkan tarif atas barang-barang industri dan meningkatkan ekspor gas alam cair dan kedelai asal Amerika Serikat ke Eropa. Nampaknya kesepakan tersebut telah mengurangi kekhawatiran akan perang dagang. Pelaku pasar juga mencermati Laporan keuangan yang kuat membuat pelaku pasar optimis, di kutip dari Reuters Laporan keuangan dari 148 perusahaan dilaporkan laba perusahaan 85.8% diantaranya melampaui ekspektasi.
Bursa Asia pekan lalu di tutup mixed. Bursa Jepang merespon positif dengan kenaikan +14.9 point atau 0.07% ke level 22,712. Hal tersebut dipengaruhi oleh sentiment kebijakan China untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penguatan Bursa Amerika. Penguatan juga didukung oleh Bank of Japan yang mulai mempertimbangkan tinjauan suku bunga dan pembelian efek. Harga obligasi Jepang turun ketika sentiment tersebut di keluarkan. Harga Komoditas bergerak mixed pada pekan lalu. Kenaikan terbesar terjadi pada harga Nikel sebesar +330 atau 2.44% kelevel 13,860. Penurunan paling besar terjadi pada harga CPO yaitu sebesar –58 poin atau –2.66% kelevel 2,180.
