Beranda

 

Tips MotionTrade: Pilih Saham Murah, Tapi Jangan yang Murahan

 

JAKARTA - MNC Sekuritas merupakan unit bisnis dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) dan perusahaan sekuritas terbaik yang memiliki reputasi serta mendapat beragam penghargaan. Bukan hanya menyediakan layanan investasi saham, kini MNC Sekuritas juga menyediakan beragam produk reksa dana yang dapat dijadikan sebagai alternatif investor untuk berinvestasi.

 

Berinvestasi bisa menjadi salah satu cara untuk memenuhi tujuan keuangan di masa depan. salah satunya dengan berinvestasi saham. Bagi Anda investor pemula atau belum memiliki banyak pengalaman, pastinya perlu mempelajari lebih jauh mengenai saham. Anda perlu waspada terhadap saham–saham yang memiliki pergerakan atau kenaikan yang tidak wajar, salah satunya adalah pennystock.

 

Di bursa luar negeri, penny stock merupakan sebutan untuk saham yang harganya berada di bawah US$5/ lembar saham.  Dikarenakan harga saham terendah di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu 50/lembar saham, sebutan penny stock di Indonesia digunakan untuk saham biasa dari perusahaan publik kecil yang diperdagangkan dengan harga 50/lembar saham atau sering juga sebagai saham gocap. Harganya yang relatif murah menjadi daya tarik tersendiri bagi para trader dan investor pemula. Meskipun modal yang dibutuhkan untuk membeli saham gocap sangat terjangkau, Anda perlu berhati-hati agar tidak terjebak. Simak ciri-ciri saham gocap yang perlu diwaspadai berikut ini:

 

1. Terindikasi Unusual Market Activity (UMA) oleh Bursa Efek Indonesia

Unsual Market Activity (UMA) merupakan aktivitas perdagangan atau pergerakan harga suatu saham yang tidak biasa pada kurun waktu tertentu. Bursa Efek Indonesia (BEI) biasanya memberikan pengumuman saham-saham yang pergerakannya tidak wajar sebagai bahan pertimbangan investor. Tak jarang juga, saham yang masuk dalam daftar UMA dapat dibekukan sementara atau di suspend transaknsinya oleh BEI.

 

2. Perubahan Volume Drastis

Saham bisa saja mengalami kenaikan volume seolah- olah terlihat diburu banyak orang, padahal biasanya transaksinya sepi atau jarang diperdagangkan. Saham seperti ini perlu untuk dihindari karena setelah naik bisa saja turun drastis,kemudian “tidur” kembali atau tidak likuid, sehingga harus diperdagangkan di pasar nego dengan harga di bawah Rp 50/ lembar.

 

3. Tidak Didukung dengan Fundamental Perusahaan

Naik turunnya volume perdagangan suatu saham yang tidak diimbangi dengan fundamental perusahaan juga patut untuk diwaspadai.  Apakah kenaikan harga saham tersebut hanya euforia dalam jangka waktu singkat saja? Jika demikian, Anda perlu mempertimbangkan perbandingan antara rewarddengan risiko atas transaksi saham tersebut.

 

Ciri-ciri saham seperti ini tentunya perlu Anda waspadai .  Untuk memudahkan Anda memantau kondisi dan pergerakan harga saham, Anda dapat mengunakan aplikasi  MotionTrade, yang dilengkapi  dengan fitur notasi  emiten. Anda dapat mengetahui saham mana yang sedang dalam pemantauan khusus oleh BEI, status ekuitas negatif, belum menyampaikan laporan keuangan, dan sebagainya.

 

Back
 

Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group