Beranda

RESEARCH

Monthly Highlight

12 Februari 2020

Early Bird 12 February 2020

Ditengah sengat Wuhan Corona Virus semakin mengganas karena data terakhir menunjukkan korban tewas akibat Virus tersebut sudah mencapai 1068 orang dan ada 1638 orang yang kembali terdigniosa terkena Virus tersebut sehingga total korban terdiagnosa sebanyak 33,366 orang, Indeks DJIA ditutup flat semalam. Penguatan harga beberapa komoditas seperti: Nikel +1.53%, Timah +0.20%, Oil % Coal +2% berpotensi menjadi katalis bagi saham-saham dibawah komoditas tersebut. Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan technical rebound dalam perdagangan Rabu ini, kami tetap semangat merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari Sektor Bank, Rokok, Konsumer, Rumah Sakit, Telko, Retail, Konstruksi & Coal dalam perdagangan Rabu ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,916 - 6,006 adapun saham - saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BTPS ITIC HOKI MIKA BNLI EXCL MAPI PTBA WIKA MEDC.

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan selasa kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat +1.26% lalu indeks Shanghai ditutup menguat sebesar +0.39% dan Indeks Kospi ditutup melemah sebesar -0.16%. Sementara itu, Dow Jones ditutup stagnan sebesar -0.00% di level 29,276 hal ini berbeda dengan penguatan tipis S&P 500 sebesar +0.17%. Wall Street ditutup bervariatif dikarenakan keraguan pelaku pasar atas pidato Gubernur The Fed yang menyatakan Virus Corona merupakan ancaman baru terhadap perekonomian ditengah meredamnya risiko perang dagang antara AS-China, namun pelaku pasar masih diiringi oleh berita positif data ketenagakerjaan dan manufaktur AS yang mengurangi kekhawatiran para investor. Di samping itu, pasar komoditi, harga Tinyang menguat +0.92%, harga CPO melemah -2.14% dan harga Nickel yang mengalami penguatan +1.75%.

 

Pada perdagangan 11 Februari, IHSG ditutup menguat sebesar +0.04% kelevel 5,954 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya pidato Gubernur The Fed yang tetap mempertahankan kebijakan moneter yang moderat dan tak terlalu agresif, hal ini menimbulkan dampak pada perekonomian dunia termasuk di Indonesia yang memberikan sinyal bahwa perekonomian AS masih dikatakan baik dibawah kekhawatiran dampak virus Corona.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group