Beranda

RESEARCH

Monthly Highlight

24 Maret 2020

Early Bird 24 March 2020

Faktor ketidakjelasan soal paket stimulus yang dirundingkan oleh Kongres AS untuk mengurangi dampak ekonomi pandemi Covid-19 menjadi faktor pendorong DJIA kembali turun tajam sebesar-3.04% serta tajamnya kejatuhan EIDO sebesar -7.52% berpotensi mendorong turun kembali IHSG dalam perdagangan Selasa ini ditengah terus bertambahnya jumlah korban tewas secara global akibat Covid-19 mencapai 16,496 orang dan yang terjangkiti mencapai 378,741 orang per 23 Maret, dimana penyebaran Covid-19 yang paling cepat dan mengerikan terjadi di Italy yang telah menjangkiti sekitar 63,927 orang dan telah menewaskan 6,077 orang (sehari korban tewas naik +601 orang) dan di AS sendiri sudah menjangkiti 43,718 orang dengan jumlah yang tewas 546 orang, sementara di Indonesia sudah menjangkiti 579 orang dengan jumlah yang tewas 49 orang. (Worldometers Info). Lebih lanjut, jatuhnya harga komoditas seperti: Nikel -3.53%, Timah -3.43%, Coal -3.15% & CPO -2.38% juga berpotensi menjadi sentimen negatif bagi turunnya IHSG Selasa ini sambil memperhatikan pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar. Dilain pihak, naiknya sebagian indeks Bursa Asia dan Dow Futures sebesar +295 poin (+1.60%) Selasa pagi berpotensi menahan kejatuhan IHSG atau bahkan bukan mustahil membalikan arah IHSG berada didaerah hijau alias menguat terbatas. Mengetahui IHSG berpeluang melemah terbatas, ditengah secara valuasi banyak saham menjadi sudah semakin sangat attractive, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy on Weakness maka dapat fokus atas saham super defensive dari Sektor Farmasi, Bank, Konsumer, FMCG, Telko, Logam Emas dan Batubara dalam perdagangan Selasa ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 3,860 - 4,031 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah KAEF ADRO INAF BBCA BBRI TLKM INDF

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan senin kemarin. Indeks Hang Seng ditutup melemah -4.86% lalu indeks Shanghai ditutup melemah sebesar -3.11% dan Indeks Kospi ditutup menguat sebesar +4.07  Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -3.04% di level 18,591 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar -2.93%. Wall Street ditutup melemah dikarenakan masih dari kekhawatiran akan wabah virus COVID-19 yang semakin bertambah jumlah korbannya, ditambah Senat AS gagal menyepakati RUU untuk mengucurkan stimulus fiskal sebesar triliunan dolar AS, namun pembahasan ini masih akan berlanjut, melihat pemberlakuan kebijakan yang semakin lama, akan membuat ekonomi AS semakin tertekan. Di samping itu, pasar komoditi, harga Emas menguat +2.07%, harga Minyak mentah WTI Crude Oil menguat +4.15% dan harga Tin melemah -5.02%.

 

Pada perdagangan 23 Maret, IHSG ditutup melemah sebesar -4.90% kelevel 3,989 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya kembali terkoreksinya bursa Wall Street membuat sentimen negatif bagi pasar Asia termasuk Indonesia, sentimen COVID-19 masih menjadi pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian global saat ini, namun disamping itu bursa berjangka atau Dow Futures pagi ini menghijau dan beberapa bursa Asia yang menguat menjadi katalis postif hari ini, terakhir dari nilai tukar Rupiah yang sudah mencapai Rp 16,500 menjadi perhatian pelaku pasar.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group