Setelah IHSG selama seminggu lalu turun sebesar -2.24% disertai Net Sell Investor asing sebesar Rp 2.51%, diawal minggu ini, Senin IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan penguatannya menyusul lanjutan kenaikan DJIA sebesar +1.34% didorong penguatan saham teknologi dan sedang disiapkan paket stimulus senilai US$2.4 triliun yang akan di vote paling cepat minggu depan. Sentimen positif juga datang dari naiknya EIDO sebesar +2.65% serta reboundnya harga CP +2.83% & Nikel +0.14% ditengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Corvid19, dimana selama 3 hari (Jumat hingga Minggu) ada penambahan sekitar +13,191 orang (naik +5.03%) terjangkit Corvid* sehingga sejauh ini korban terjangkiti Corvid19 mencapai 275,213 orang dengan penambahan korban tewas selama 3 hari sebanyak +281 orang (naik +2.78%) sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 10,386 orang, (jika polanya masih sama bisa kejadian akan ada 19,000 orang tewas diakhir Desember 2020) (Fatality Rate sebesar 3.77%)*. (Worldometers Info)
IHSG kami perkirakan bergerak pada 4,911 - 4,994 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BBNI MBAP BBRI JPFA GGRM BBCA LSIP UNTR ADRO AALI
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak menguat. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan jumat kemarin. Indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar -0.32%lalu indeks Shanghai ditutup melemah sebesar -0.12% dan Indeks Kospi ditutup menguat sebesar +0.27%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +1.34% di level 27,713 hal ini sejalan dengan penguatan S&P 500 sebesar +1.60%. Wall Street ditutup menguat ditengah telah menurun nya bursa AS cukup signifikan selama sepekan kemarin. Dari pasar komoditi, harga Tin melemah sebesar -0.56% harga CPOmenguat +3.17% dan harga emasmelemah -0.11%
Pada perdagangan 25 September IHSG ditutup menguat sebesar +2.13% kelevel 4,945 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup menguat pada jumat kemarin memabwa kabar positif untuk perdagangan hari ini, selain itu dari penyebaran virus corona yang semakin meningkat menjadi sentimen negatif hari ini.
